IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 7.142, Begini Pergerakannya

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 7.142, Begini Pergerakannya

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 07 Mei 2024 09:13 WIB
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (8/4) sore ditutup naik 83,46 poin atau 1,17 persen menembus level  7.210. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka di zona hijau. IHSG naik 5,4 poin (0,,04%) ke level 7.142.

Mengutip data RTI, Selasa (7/5/2024), IHSG berada di level tertingginya pada 7.155 dan terendahnya 7.135. Sebanyak 216 saham menguat, 157 turun, dan 170 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG menguat akibat respons positif pelaku pasar terhadap solidnya perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi (PDB) tahunan Indonesia pada kuartal I-2024 tumbuh 5,11%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Realisasi PDB tersebut lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 5,04%. Dari sisi pengeluaran, komponen LNPRT memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 24,29% yoy sejalan dengan momentum politik dan hari besar keagamaan. Konsumsi pemerintah tumbuh 19,9% yoy juga seiring dengan penyelenggaraan pemilu pada periode tersebut. Sementara, komponen konsumsi dengan pembobotan paling besar terhadap PDB tumbuh 4,91% yoy," tulisnya.

Dari mancanegara, Indeks Harga Produsen (PPI) di Kawasan Eropa terkoreksi 7,8% yoy pada Maret 2024. Penurunan tersebut sejalan dengan revisi pada Februari 2024 yang terkoreksi 8,5% yoy. Harga energi turun, serta bahan produksi juga mengalami penurunan. Dari Asia, India Ratings and Research (Ind-Ra) merevisi pertumbuhan ekonomi (PDB) tahunan India menjadi 7,1% dari proyeksi awal 6,5% di tahun 2025.

ADVERTISEMENT

"Prospek pertumbuhan yang membaik di dukung oleh belanja pemerintah, penurunan neraca leverage korporasi dan sektor perbankan, serta belanja modal (capex) korporasi yang sedang ekspansif," lanjutnya.

Simak juga Video: Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads