Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa merespons lembaga keuangan Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley yang menurunkan rekomendasinya untuk saham-saham di Indonesia menjadi underweight.
Alasan Morgan Stanley menurunkan rekomendasi itu karena melihat pelemahan rupiah dan beban fiskal ke depan yang menantang karena ada program makan bergizi gratis besutan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan, serta beberapa tekanan di pasar valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat," tulis ahli strategi Morgan Stanley dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Janji kampanye Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto, seperti usulan pemerintah menyediakan makan siang dan susu gratis untuk pelajar, dapat menimbulkan beban fiskal yang besar," tambahnya.
Underweight merupakan istilah yang menunjukkan saham atau indeks tertentu rentan memiliki performa yang lebih rendah dari rata-rata saham atau indeks di lingkup yang sama. Dengan kata lain, analis melihat saham atau indeks tersebut akan memberikan return di bawah rata-rata.
Istilah ini bisa jadi mencerminkan pesimisme dari analis atau pemberi peringkat terhadap saham atau indeks tersebut. Hal itu setelah melihat beragam faktor seperti kinerja fundamental, kondisi makroekonomi, sentimen negatif, hingga ekspektasi kinerja saham atau indeks di masa depan.
Baca juga: 418 Saham Merah, IHSG Ditutup ke Level 6.850 |
Tanggapan Bappenas
Suharso mengatakan pemerintah akan lebih banyak melakukan belanja modal yang sifatnya investasi revenue based (berbasis pendapatan). Hal ini dipandang bagus ketimbang belanja modal yang menimbulkan belanja barang dan bisa memberikan beban utang.
"Jadi bukan belanja modal yang menimbulkan belanja barang, bukan belanja modal yang memberikan beban utang kepada pemerintah yang pada otoritas fiskal yang enggak ada sumbernya," kata Suharso kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Tapi ini belanja modal yang dia punya self financing sendiri untuk mengatasi capital expenditure-nya. Itu sangat dimungkinkan karena di undang-undang perbendaharaan negara itu pemerintah boleh melakukan investasi termasuk beli saham, menerbitkan SUN, dan melakukan investasi langsung," tambahnya.
Suharso menyebut saat ini belanja modal dibebankan semua utang-utangnya ke otoritas fiskal. "Tapi sekarang masing-masing K/L mereka punya peluang untuk revenue based, silakan," ujar Suharso.
Lihat juga Video: WWDC 2024 Bikin Saham Apple Meroket