Badan Anggaran (Banggar) DPR dan Pemerintah menyepakati sejumlah asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Salah satu poin yang disepakati adalah nilai tukar rupiah yang berkisar di rentang Rp 15.300 - Rp 15.800 per US$. Padahal, dolar AS kini sudah tembus di atas Rp 16.000, lantas apa alasannya?
Menjawab hal tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan pihaknya melihat banyak faktor untuk hal tersebut. Salah satunya adalah perekonomian global. Menurutnya, ada peluang The Fed bakal menurunkan suku bunga pada September 2024 dan pada Kuartal I-2025.
"Kita juga melihat ada peluang untuk suku bunga the fed turun, paling nggak sekali (dilakukan pada) September, jadi kita melihat konsensus pasar dan data-data yang masuk dalam beberapa waktu terakhir itu konsisten ke arah sana. Di sisi lain, kita lihat juga bagaimana peluang terjadinya pemotongan suku bunga The Fed itu juga di 2025," kata Febrio di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Febrio mengatakan bahwa pihaknya juga mengantisipasi situasi di pasar global. Oleh sebab itu, salah satu aspek yang dijaga saat ini adalah kredibilitas kebijakan fiskal pemerintah. Febrio pun mengakui bahwa nilai tukar rupiah saat ini sedang ditekan oleh dolar AS. Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah tidak hanya memandang perekonomian Indonesia dalam jangka waktu menengah (medium term) tapi jangka panjang.
Oleh sebab itu, sejumlah hal ini disebutnya menjadi alasan pemerintah mengusulkan asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 berkisar di rentang Rp 15.300 - Rp 15.800. Dia pun memastikan bahwa pemerintah akan terus berkomunikasi dengan BI untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.
"Bukan hanya terkait sehari atau seminggu ke depan, tetapi terkait dengan sampai akhir 2025. Itu yang memang kita kelola bersama," pungkasnya.
Sebelumya berdasarkan catatan detikcom, rupiah sempat menembus level Rp 16.400 terhadap dolar AS. Mengutip data RTI Kamis siang (20/6), dolar AS menguat dan berada di level tertingginya pada Rp 16.425 dan terendahnya Rp 16.349.
Simak juga Video: Dolar AS Tembus Rp 16.400, Ekonom: Jangan Panik