Dolar AS Ngamuk, Harga Makanan dan Minuman Ikut Naik?

Dolar AS Ngamuk, Harga Makanan dan Minuman Ikut Naik?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 25 Jun 2024 14:21 WIB
Ribuan botol minuman teh segar
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman menanggapi melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Adi, kondisi ini tidak serta merta langsung menaikkan harga produk makanan dan minuman.

Adhi menyatakan, industri skala menengah-atas butuh proses panjang sebelum menaikkan harga produknya. Mereka harus melakukan negosiasi dengan distributor hingga supermarket.

"Kalau yang saya lihat, (industri makanan-minuman) menengah besar rata-rata tidak menaikkan harga ya. Karena kalau menengah besar menaikkan harga biasanya panjang prosesnya. Mulai dari nego sama distributor ritel hingga supermarket segala macem, itu makan waktu 2 sampai 3 bulan," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi kurs seperti ini, industri makanan-minuman masih bertahan baik hingga 3-4 bulan ke depan. Namun ia berharap pemerintah tetap melakukan intervensi agar rupiah tidak jatuh melebihi Rp 16.500.

"Kalau kalkulasi kita Rp 16.500, di sistem perbankan year-to-date 6,5% depresiasi (rupiah kan. Kalau ,5% pengaruh ke harga bahan baku luar biasa, lumayan," imbuh Adhi.

ADVERTISEMENT

Meski begitu ia menyebut kondisi industri makanan dan minuman relatif baik hingga sekarang. Namun tetap ada tantangan yang dihadapi, misalnya kenaikan ongkos logistik yang membuat pasar di luar negeri menahan pembeliannya.

Adhi menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kondisi ini. Misalnya mencari alternatif bahan baku yang lebih murah hingga modifikasi kemasan.

"Kita efisiensi melaukan alternatif bahan baku, supaya bisa lebih mencari yang lebih murah dengan kualitas tidak berkurang, kemudian kita tentu lakukan perubahan-perubahan lainnya seperti di kemasannya dan segala macam. Ini supaya daya beli bisa kita jaga, harga jual bisa kita pertahankan," pungkasnya.

Simak juga Video: Ekonom: Dukung Produk Lokal Bisa Selamatkan Nilai Tukar Rupiah

[Gambas:Video 20detik]




(ily/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads