IHSG Hijau Seharian, 327 Saham Menguat

IHSG Hijau Seharian, 327 Saham Menguat

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 26 Jul 2024 17:14 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian berada di zona hijau. IHSG ditutup menguat 47 poin (0,66%) ke 7.288.

Mengutip data RTI, Jumat (26/7/2024), IHSG berada di level tertingginya pada 7.298 dan terendahnya 7.256. Sebanyak 327 saham menguat, 240 turun, dan 222 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG hari inj bergerak di kisaran 7.200-7.270. Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG bergerak melemah dalam 3 hari beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan IHSG kemarin sejalan dengan pergerakan Wall Street dan Bursa Asia (Indeks Nikkei 225 dan Hang Seng). Pelaku pasar melakukan aksi profit taking pada emiten dengan kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi pasar. Data ekonomi domestik cenderung sepi sentimen di akhir Juli 2024. Nilai tukar rupiah JISDOR masih bergerak volatil di level Rp 16.224.

Sementara, investor asing cenderung inflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp 398,28 miliar (25/7). Aksi akumulasi tersebut dilakukan pada saham BBCA, ISAT dan SMGR. Adapun data realisasi investasi dinantikan dalam waktu dekat untuk menjadi booster sektor pertambangan khususnya metal mining di tengah turunnya harga komoditas akibat ekonomi China dan Jepang yang tumbuh terbatas. Hari ini, pelaku pasar juga mencermati rebalancing indeks yang akan mulai berlaku mulai 1 Agustus 2024.

ADVERTISEMENT

"Dari mancanegara, Wall Street ditutup bervariasi, pelaku pasar masih cenderung wait and see di musim rilis laporan keuangan. Saham Alphabet terkoreksi setelah rilis laporan keuangan pekan ini yang tumbuh minimalis di tengah persaingan cukup ketat. Pasalnya, Open AI sedang mengembangkan search engine bernama "SearchGPT" untuk mengalahkan Google dari Alphabet," tulisnya dalam riset.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi (PDB) tahunan (yoy) Amerika Serikat (AS) pada 2Q24 tumbuh 2,8%. Perolehan tersebut lebih baik dari kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,4%. Daya beli menguat setelah pelaku pasar optimis akan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

"Dari Asia, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada 2Q24 terkoreksi -0,2% qoq akibat konsumsi yang turun, rilis tersebut lebih rendah dari PDB kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,3%. Meskipun secara kuartalan terkoreksi, namun secara tahunan PDB masih tumbuh 2,3%," lanjutnya.

(ara/ara)

Hide Ads