BEI Siapkan Layanan Intraday Short Selling

BEI Siapkan Layanan Intraday Short Selling

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2024 10:35 WIB
Pekerja melakukan perawatan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/1/2017). BEI menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi nasional.(Ari Saputra/detikcom)
Gedung BEI/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan penerapan transaksi Intraday Short Selling (IDSS). Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada likuiditas pasar.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, IDSS sendiri adalah jenis transaksi short selling yang harus diselesaikan pada hari bursa yang sama. Dalam transaksi short selling, investor menjual efek yang sebenarnya belum dimiliki dengan harapan harga akan turun. Sehingga, efek dapat dibeli kembali di harga yang lebih rendah untuk memperoleh keuntungan.

"Intraday Short Selling memungkinkan pelaku pasar untuk lebih efisien dalam mengambil posisi tanpa perlu menggunakan mekanisme pinjam-meminjam Efek (PME). Ini membuat proses penyelesaian menjadi lebih cepat dan mudah," ujar Jeffrey dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeffrey melanjutkan, perbedaan dasar antara IDSS dan short selling reguler terletak pada penyelesaian posisi. Jika dalam short selling reguler, penyelesaian posisi bisa dilakukan lebih dari satu hari bursa dan membutuhkan pinjam meminjam efek untuk penyelesaian transaksi di T+2. Dalam IDSS, posisi short harus diselesaikan pada hari yang sama agar tidak menimbulkan kewajiban serah pada T+2.

"Selain menawarkan efisiensi, BEI melihat IDSS sebagai sarana untuk meningkatkan likuiditas pasar dan membantu pelaku pasar mendapatkan keuntungan saat kondisi pasar sedang bearish," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, lanjut Jeffrey, IDSS memberikan kesempatan bagi investor untuk bertransaksi dua arah, yang tidak hanya meningkatkan likuiditas tetapi juga membantu mencegah terbentuknya bubble akibat kenaikan harga yang tidak wajar.

"Implementasi IDSS juga diharapkan dapat mengurangi bid-ask spread di pasar, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan lebih bagi investor dalam bertransaksi. Implementasi IDSS merupakan salah satu cara BEI untuk memperkuat perannya dalam menyediakan pasar yang wajar, teratur, dan efisien," kata Jeffrey.

Sejauh ini, Jeffrey menerangkan bahwa persiapan untuk implementasi IDSS sudah berjalan sejak BEI memberlakukan Peraturan Nomor Peraturan II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Margin dan Transaksi Short Selling dan Peraturan Nomor III-I tentang Keanggotaan Margin dan/atau Short Selling pada tanggal 3 Oktober 2024.

"BEI juga telah menyiapkan skema manajemen risiko untuk transaksi short selling. Adapun pembatasan-pembatasan atas transaksi short selling ini akan segera BEI rilis untuk memberikan waktu kepada calon AB Short Selling menyesuaikan manajemen risikonya," imbuhnya.

Simak Video: Apakah Ini Momentum Untuk Belanja Saham?

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads