Anggota holding BUMN Pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp 3,23 triliun hingga kuartal III-2024. Kinerja tersebut ditopang oleh pendapatan perusahaan yang naik 11% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 30,66 triliun.
Sementara, total aset perusahaan per 30 September 2024 sebesar Rp 40,15 triliun.
"Pencapaian tersebut tak lepas dari kinerja operasional perseroan yang tumbuh positif pada triwulan III 2024," bunyi keterangan tertulis perusahaan, Rabu (30/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total penjualan batu bara PTBA pada Januari-September tahun ini mencapai 31,28 juta ton, naik 16% secara tahunan. Ekspor batu bara PTBA pada periode ini sebesar 14,29 juta ton, atau naik 27% secara tahunan. Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar 11,25 juta ton.
Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 16,98 juta ton, tumbuh 8% dibandingkan dengan kuartal III-2023 yang sebesar 15,76 juta ton.
Adapun sampai dengan September 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 32,97 juta ton atau tumbuh 3% secara tahunan. Realisasi angkutan dengan kereta api 26,42 juta ton, meningkat 11% secara tahunan.
Dijelaskan, kinerja perusahaan sendiri dihadapkan sejumlah tantangan seperti koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 14% secara tahunan dari US$ 86,32 per ton hingga kuartal III 2023 menjadi US$ 74,59 per ton sampai dengan kuartal III-2024.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 28% secara tahunan menjadi US$ 133,89 per ton sampai dengan kuartal III 2024, dari US$ 185,45 per ton hingga kuartal III 2023.
Lihat Video: Hilirisasi Sektor Minerba Memberikan Efek Nyata Ekonomi Indonesia