PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) membukukan laba bersih sebesar US$ 720 juta atau sekitar Rp 11,37 triliun (kurs Rp 15.800) hingga kuartal III 2024. Laba bersih itu melesat 958% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 68 juta.
"Sejak AMMAN mengambil alih operasi Batu Hijau pada November 2016, perusahaan secara konsisten mencapai berbagai rekor produktivitas dan produksi. Tahun ini, kami mencatat tonggak sejarah baru dengan mencapai rekor produktivitas pertambangan dan produksi tertinggi untuk periode sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024. Produksi konsentrat meningkat signifikan sebesar 85% dibandingkan tahun lalu, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik sebesar 68% dan 173%," kata Direktur Utama Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).
Pada sembilan bulan pertama tahun 2024, terdapat peningkatan signifikan pada produksi logam karena penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7. Produksi tembaga meningkat sebesar 68% dari dibandingkan tahun lalu, sedangkan produksi emas meningkat sebesar 173%. Periode ini merupakan produksi tembaga dan emas tertinggi untuk periode sembilan bulan pertama selama delapan tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi konsentrat meningkat 85% menjadi 637.106 metrik ton kering dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Volume material yang ditambang juga mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan tahun lalu karena minimnya gangguan akibat kondisi cuaca yang cukup baik.
Sementara, penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 117% menjadi US$ 2.495 juta, meningkat dari US$ 1.151 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Peningkatan ini disebabkan oleh produksi bijih berkadar tinggi yang kaya dengan emas. Menjelang akhir kuartal ketiga tahun 2024, sebagian konsentrat secara strategis disisihkan untuk mendukung proses produksi dari smelter yang berangsur naik (smelter ramp-up).
Pada sembilan bulan pertama 2024, kontribusi penjualan emas sebesar 54% dari penjualan bersih, naik dari 39% pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja keuangan ini terutama didorong oleh peningkatan signifikan pada volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh sebesar 55% dan 146%. Selain itu, kenaikan harga emas sebesar 21% dan kenaikan harga tembaga sebesar 6% semakin mendorong kinerja perusahaan.
*Kinerja keuangan kami pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencatatkan angka tertinggi sejak kami mengambil alih operasi Batu Hijau, yang utamanya didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh sebesar 55% dan 146%. Kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 21% dan 6% juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan kami. Penjualan bersih naik sebesar 117% dibandingkan tahun lalu menjadi US$ 2.495 juta, didorong oleh produksi dari bijih berkadar tinggi," terang Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional, Arief Sidarto.
(acd/hns)