Pasar Global Lega Status Darurat Militer Korea Selatan Dicabut

Pasar Global Lega Status Darurat Militer Korea Selatan Dicabut

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 04 Des 2024 07:52 WIB
Soldiers withdraw from the National Assembly in Seoul on December 4, 2024, after the passage of a resolution during an emergency plenary session urging South Korea President Yoon Suk Yeol to revoke martial law. Yoon on December 3 declared martial law, accusing the opposition of being anti-state forces and saying he was acting to protect the country from threats posed by the North. (Photo by YONHAP / AFP) / - South Korea OUT / NO ARCHIVES -  RESTRICTED TO SUBSCRIPTION USE
Foto: AFP/STR
Jakarta -

Korea Selatan secara mengejutkan mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Kondisi ini langsung menyebabkan anjloknya nilai tukar won dan memberi dampak positif terhadap safe-haven Amerika Serikat (AS).

Meskipun, status darurat militer tersebut sudah dicabut dan membuat kegelisahan terhadap gejolak geopolitik dunia sedikit mereda. Hal tersebut juga memberikan sedikit sentimen positif terhadap saham-saham AS.

"Perkembangan ini, ditambah dengan perkembangan di Perancis dan hasil pemilihan presiden AS, semuanya menciptakan ketidakpastian karena investor memikirkan bagaimana memposisikan diri mereka untuk memasuki tahun 2025," kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York, dilansir dari Reuters, Rabu (4/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Won Korea Selatan telah jatuh ke level terendah dalam dua tahun terhadap dolar setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer. Adapun darurat militer kemudian dicabut usai ada tuntutan dari pihak parlemen.

Dalam pidato di televisi kepada rakyat, Yoon pada Selasa (3/12) malam mengumumkan bahwa ia akan memberlakukan darurat militer, menuduh oposisi melumpuhkan pemerintah dengan "kegiatan anti-negara".

ADVERTISEMENT

Namun, 190 anggota parlemen berhasil masuk ke majelis pada Rabu (4/12) dini hari, di mana mereka dengan suara bulat memilih untuk menolak deklarasi darurat militer dan menyerukan pencabutannya.

Berdasarkan konstitusi, darurat militer harus dicabut jika mayoritas di parlemen menuntutnya. Yoon memberikan berbagai alasan untuk membenarkan pengumumannya--deklarasi darurat militer pertama Korea Selatan dalam lebih dari 40 tahun.

"Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat, dengan ini saya nyatakan darurat militer," kata Yoon dalam pidatonya.

(ily/rir)

Hide Ads