PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus merealisasikan pembelian kembali (buyback) saham hingga November 2024. Realisasi buyback saham yang dijalankan perseroan mampu menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham GOTO.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per akhir November 2024, GOTO melakukan pembelian kembali saham sebanyak 2.606.837.200. Sejak mendapatkan restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 11 Juni 2024, perseroan telah merealisasikan buyback sebanyak 16.971.442.703 saham. Saham hasil dari buyback selanjutnya disebut sebagai saham treasuri.
Kemudian pada RUPSLB 30 Agustus 2024, GOTO juga mendapat restu dari pemegang saham untuk menarik kembali saham treasuri sebanyak 10.264.665.616 saham. Sebanyak 10.264.665.616 saham treasuri tersebut merupakan saham GOTO yang di-buyback pada periode pra-IPO dan telah selesai ditarik kembali per 11 November 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, total saham treasuri perseroan, berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per akhir November 2024 mencapai 16.971.442.703, atau setara dengan 1,42% dari total saham beredar perseroan setelah penarikan kembali saham treasuri untuk periode buyback pra-IPO.
Di sepanjang keberjalanan buyback, harga saham perseroan naik dari Rp 53 per saham pada 11 Juni 2024 menjadi Rp71 per saham per 29 November 2024 atau mengalami kenaikan sebesar hampir 34%.
Sementara pada perdagangan pagi ini, Selasa (10/12), saham GOTO naik di level Rp80/saham dari harga penutupan Senin kemarin di Rp78/saham.
"Pola rebound harga saham GOTO yang sejalan dengan buyback menunjukkan bahwa strategi alokasi modal yang efektif untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Ini menjadi preseden baik untuk aksi korporasi buyback di pasar saham Indonesia" kata Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).
"Dengan budget Rp 3,2 triliun atau setara dengan USD 200 juta, dengan asumsi USD 1 setara Rp 16.000 dan melihat realisasinya, GOTO masih memiliki likuiditas dan ruang untuk kembali melanjutkan buyback yang akan menjadi katalis positif untuk harga saham ke depan," katanya.
Senada dengan Muhammad, Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim juga melihat bahwa strategi GOTO melakukan buyback efektif meningkatkan optimisme di pasar sehingga mampu membuat harga saham terkerek naik.
Selain buyback, Richard juga melihat tren kenaikan harga saham GOTO ditopang oleh fundamental perseroan. "Kenaikan harga saham bukan semata-mata hanya karena buyback, tapi juga perbaikan profitabilitas yang signifikan ketika valuasi sudah sangat terdiskon" ungkapnya.
Richard menjabarkan GOTO menargetkan untuk mencapai EBITDA grup yang disesuaikan mencapai titik impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.
"Apabila di kuartal 3-2024 EBITDA grup yang disesuaikan sudah positif Rp 137 miliar, maka untuk mengejar setidaknya EBITDA grup yang disesuaikan positif Rp 72 miliar di kuartal 4-2024 adalah hal yang sangat feasible," ucapnya.
Richard menilai kemungkinan GOTO mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal 4-2024 tergolong tinggi, terutama ditopang dengan strategi mass market untuk mendorong pertumbuhan, produk premium untuk meningkatkan margin di unit bisnis On-Demand Services (ODS) serta unit bisnis financial technology (fintech) dengan bisnis lending-nya.
Melihat prospek ini, beberapa analis pun menetapkan target harga saham GOTO di atas Rp 100 per saham. IndoPremier Sekuritas dalam riset terbarunya menaikkan target harga saham GOTO menjadi Rp 110 per saham dari sebelumnya Rp 105 per saham.
Sementara broker asing Maybank Kim Eng Sekuritas juga menaikkan target harga saham GOTO menjadi Rp 105 per saham dari sebelumnya Rp 95 per saham.
Tonton juga video: Bos GOTO Beberkan Progres Integrasi Tokopedia dan TikTok