Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren positif nilai penawaran umum di pasar modal domestik. Hal itu terungkap dalam paparan hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada Jumat (13/12/2024).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Inarno Djajadi menuturkan, tren positif penawaran umum di pasar modal mencapai Rp219 triliun hingga 29 November 2024.
"Penghimpunan dana di pasar modal dalam tren positif tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp219 triliun di mana diantaranya merupakan 34 emiten baru yang melakukan fundraising," kata Inarno dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Inarno juga mencatat penawaran umum melalui Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp51,2 triliun pada periode yang sama. Hal itu juga sejalan dengan penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).
Sementara untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding Funding (SCF), tercatat sebanyak 18 penerbitan efek dengan 170.000 pemodal sepanjang pemberlakuan ketentuan hingga 29 November 2024.
"Hingga 29 November 2024 telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin oleh OJK dengan 694 penerbitan efek 170.000 pemodal dan juga total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,33 triliun," ungkapnya.
Meski begitu, Inarno menyebut pasar saham domestik per akhir November 2024 melemah sebesar 6,07% bulanan (mtd) ke level 7,114. Sementara secara tahunan (ytd), melemah sebesar 2,18%. Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.000 triliun atau turun 5,48% mtd. Sedangkan secara ytd naik sebesar 2,87%.
"Sementara itu non resident mencatatkan net sell sebesar Rp16,81 triliun mtd dan secara ytd net buy sebesar Rp21,56 triliun," tutupnya.
(kil/kil)