Jumlah Perusahaan yang Listing di Bursa Meleset dari Target BEI

Jumlah Perusahaan yang Listing di Bursa Meleset dari Target BEI

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 30 Des 2024 15:08 WIB
Ilustrasi Saham
Ilustrasi - Foto: Dok. Freepik
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat initial public offering (IPO) atau pencatatan saham perusahaan publik sebanyak 41 emiten per 30 Desember 2024. Adapun angka tersebut jauh dari target IPO yang dicanangkan sebanyak 62 emiten di tahun 2024.

Adapun jika ditinjau dari tren lima tahun terakhir, capaian IPO tahun ini merupakan yang terendah. Adapun rinciannya, 2020 sebanyak 51 saham, 2021 sebanyak 54 saham, 2022 sebanyak 59 saham, 2023 sebanyak 79 saham, dan 2024 sebanyak 41 saham.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, tak menampik capaian IPO yang dilakukan pihaknya tahun ini. Meski begitu, ia menyebut ada sebanyak 21 perusahaan yang antre atau pipeline untuk mencatatkan saham perdananya atau IPO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita bicara pencatatan saham baru ini untuk IPO, tahun ini memang agak menurun dibandingkan tahun lalu. Namun di pipeline masih ada 21 calon perusahaan tercatat dengan dana yang diperoleh atau fundraise Rp 14,3 triliun," kata Iman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024, di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024).

Meski begitu, Iman menuturkan bahwa Rp 14,3 triliun merupakan transaksi IPO. Dalam beberapa kejadian, katanya, ada beberapa saham di awal transaksi penawaran umum menyentuh Rp 40 triliun.

ADVERTISEMENT

"Ini hanya dari sisi pencatatan saham baru kalau kita ketahui bahwa dalam transaksi IPO, Adaro contohnya, ada transaksi penawaran umum dengan saham sebesar hampir Rp 40 triliun," jelasnya.

Diketahui, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) menjadi perusahaan terakhir yang mencatatkan sahamnya di BEI pada Kamis (19/12/2024). Adapun MDIY menjadi anggota BEI terakhir sepanjang tahun 2024.

Sementara itu, berdasarkan data IPO BEI per tanggal 20 Desember 2024, tercatat masih terdapat 22 perusahaan yang masuk dalam antrean atau pipeline pencatatan saham.

Ditinjau dari klasifikasi aset perusahaan, terdapat satu perusahaan berskala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar, dua perusahaan menengah dengan aset Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 19 perusahaan besar dengan aset di atas Rp 250 Miliar.

Adapun berikut jumlah emiten yang antre IPO berdasarkan sektor:

3 perusahaan dari sektor material dasar
1 perusahaan dari sektor konsumer primer
5 perusahaan dari sektor konsumer non primer
3 perusahaan dari sektor energi
2 perusahaan dari sektor finansial
3 perusahaan dari sektor kesehatan
3 perusahaan dari sektor industri
0 perusahaan dari sektor infrastruktur
2 perusahaan dari sektor properti dan real estate
0 perusahaan dari sektor teknologi
0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads