Saham Energi Duduki Puncak Distributor Dividen Terbesar

Saham Energi Duduki Puncak Distributor Dividen Terbesar

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 30 Des 2024 16:47 WIB
Stock exchange market concept, businesswoman trader looking on smartphone with graphs analysis candle line on sofa in house, diagrams on screen.
Ilustrasi saham - Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong
Jakarta -

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat lima saham dengan distribusi dividen terbesar per 24 Desember 2024. Berdasarkan catatan KSEI, sektor pertambangan batu bara menjadi distributor terbesar dengan nilai Rp 75,60 triliun.

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat menyebut, distribusi dividen saham energi tumbuh jika dibandingkan periode sebelumnya, yakni sebesar Rp 56,20 triliun.

"Yang paling banyak berikan dividen adalah sektor energi, ya, energi dan tambang," kata Samsul dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024, di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain energi, KSEI juga mencatat sektor finansial-perbankan berada di posisi ke dua terbesar penumpang dividen hingga 24 Desember 2024, yakni sebesar Rp 60,53 triliun.

Di posisi ke tiga ada saham industri multi-sektor holding dengan distribusi dividen Rp 9,41 triliun. Disusul sektor infrastruktur dan layanan telekomunikasi sebesar Rp 7,36 triliun. Terakhir sektor infrastruktur dan telekomunikasi nirkabel dengan distribusi dividen sebesar Rp 4,27 triliun.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat penghimpunan dana di pasar modal Indonesia melalui BEI mencapai Rp 251,04 triliun dari 187 emisi per tanggal 27 Desember 2024. Angka tersebut turun jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, yakni sebesar Rp 255,39 triliun dari 223 emisi.

Selain itu, OJK mencatat peningkatan penghimpunan dana Securities Crowdfunding (SCF) sebesar Rp 1,352.54 miliar dari 708 jumlah penerbitan efek pada tanggal 19 Desember 2024.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Aditya Jayaantara menuturkan, jumlah perusahaan tercatat di BEI juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana tahun 2024 tercatat sebanyak 943 emiten saham Tbk.

Hingga 27 Desember 2024, Aditya menyebut ada penambahan 35 emiten baru dengan rincian 34 emiten saham dan satu emiten Efek Bersifat Utang/Sukuk (EBUS). Adapun total nilai emisi mencapai Rp 13,59 triliun.

"Dari aktivitas pertumbuhan dana di pasar modal hingga 27 Desember tercatat 187 penawaran umum, termasuk 35 emiten dengan total penumpuhan dana sebesar Rp 251 triliun," kata Aditya.

(kil/kil)

Hide Ads