Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengungkap pesan pemerintah tentang pencatatan saham atau initial public offering (IPO).
"Saya menyampaikan pesan yang disampaikan oleh pemerintah pada acara pembukaan perdagangan di 2 Januari kemarin," kata Nyoman dalam sambutannya kala meresmikan pencatatan saham perdana tiga emiten di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Pertama, kata Nyoman, para perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya diminta untuk memastikan kinerja fundamentalnya. Dengan begitu, pertumbuhan emiten dianggap akan tetap stabil dan solid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Saham YOII Naik 17% di Debut Perdana |
"kita semua di pasar modal diminta memastikan fundamental perusahaan yang tercatat itu solid dan Post-IPO, setelah IPO perusahaan itu bertumbuh," jelasnya.
Nyoman pun meminta, perusahaan tercatat untuk menyiapkan aksi korporasi untuk menjaga kinerja fundamentalnya. Ia berharap, jajaran BOD perusahaan tercatat dapat adaptif dalam melihat perkembangan zaman.
Kedua, kata Nyoman, perusahaan tercatat perlu memperhatikan aspek good corporate governance. Menurutnya, hal ini mencakup transparansi accountability dan bisnis etik yang dijalankan oleh perusahaan.
"Corporate governance akan menjadi fondasi buat Bapak dan Ibu untuk membangun trust di pasar modal. Corporate governance kalau kita ibarakan kompas sebagai penunjuk arah pada saat Bapak dan Ibu berlayar di capital market," tutupnya.
Diketahui, BEI mencatatkan tiga perusahaan baru melalui IPO dalam satu waktu hari ini. Adapun ketiga emiten itu diantaranya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), dan PT Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX).
Simak juga Video: Menkeu Sri Mulyani Resmi Buka Perdagangan BEI 2025