RI Punya Bursa Karbon Internasional

RI Punya Bursa Karbon Internasional

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 21 Jan 2025 08:00 WIB
bank bjb dukung pembukaan perdagangan bursa karbon
Foto: Dok. bank bjb
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan perdagangan karbon Internasional perdana melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall BEI, Senin (20/1). Peresmian ini merupakan milestone terbesar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia.

Penyelenggaraan perdagangan karbon ini juga merupakan wujud komitmen Indonesia setelah COP 29 dan sebagai bukti bahwa Artikel 6 Perjanjian Paris dapat dijalankan. Momen ini juga merupakan bentuk penguatan untuk mendorong dan mengakselerasi 2nd Nationally Determined Contribution (NDC) yang akan disubmisi selambatnya tanggal 10 Februari 2025.

"Hari ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia dalam upaya kita untuk mengatasi perubahan iklim. Inisiatif perdagangan karbon Internasional Indonesia-menandai tonggak penting yang menunjukkan kesediaan Indonesia untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target global," kata Iman saat memberikan sambutan dalam peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan diluncurkannya perdagangan karbon, Pemerintah Indonesia juga melakukan penguatan atas elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon, yakni penguatan Sistem Registri Nasional (SRN), Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV), Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), dan Otorisasi dan Corresponding Adjustment (CA) pada perdagangan karbon luar negeri.

Iman mengatakan bahwa sebelumnya perdagangan karbon di Indonesia hanya dilakukan dalam pasar domestik. Dalam pelaksanaannya, ia mengakui bahwa keterlibatan peserta dalam perdagangan bursa karbon Indonesia masih minim.

ADVERTISEMENT

Tahun lalu, jumlah peserta yang terdaftar sebagai pengguna layanan karbon mencapai 104 peserta, peningkatan signifikan dari 16 peserta sejak peluncuran pada 26 September 2023.

"Baru-baru ini, perdagangan karbon Indonesia merayakan pencapaian luar biasa dengan memperingati 1 juta ton karbon yang diperdagangkan secara kumulatif," katanya.

Iman menyampaikan salah satu faktor utama kesuksesan 1 juta ton karbon adalah kontribusi dari perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia dan anak perusahaannya.

"Ketertarikan mereka dalam membeli unit karbon menyumbang sekitar 83% dari total volume perdagangan karbon," katanya.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads