Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Melemah ke Level 7.100

Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Melemah ke Level 7.100

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 30 Jan 2025 09:22 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas ke zona merah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Pergerakan IHSG terpantau mendekati level 7.100.

Dikutip dari data RTI, Kamis (30/1/2025), IHSG berada di level 7.109,46 pukul 9.10 WIB, turun 0,79% atau sekitar 56,58 poin. IHSG dibuka pada level 7.166.

IHSG berada pada posisi tertinggi pagi ini di level 7.168,58 dan bergerak ke level terendah di angka 7.097,54. Volume transaksi tercatat 2,04 miliar dengan nilai transaksi Rp 1,88 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Frekuensi perdagangan tercatat 165.145 kali. Sebanyak 170 saham mengalami penguatan, 233 saham melemah, sementara 211 saham stagnan.

Riset Pasar

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi dalam 2 hari beruntun akibat aksi profit taking menjelang libur panjang bursa hingga 30 Januari 2025.

ADVERTISEMENT

Sementara, pelaku pasar juga merespon negatif rilis laporan keuangan Big Banks yang melandai pada kuartal IV-2024. Selama sepekan (20-24 Januari 2025) investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas domestik sebesar Rp 919 miliar.

"Saham BBCA dalam sepekan paling banyak di net sell investor asing senilai Rp2,25 triliun pasca rilis laporan keuangan. Di sisi lain, posisi rupiah spot cenderung stabil pada level Rp16.100-16.200 per dolar AS (29/01/2025)," tulisnya.

Dari mancanegara, Bursa Wall Street lanjutkan pelemahan setelah di awal pekan mengalami koreksi dalam. Penurunan tersebut diakibatkan kehadiran DeepSeek sebagai sistem AI baru asal China yang memberikan kecanggihan dengan biaya yang lebih efisien.

DeepSeek berpotensi menjadi pesaing baru bagi AI milik OpenAI dan Google. Selain itu, pelaku pasar merespon negatif hasil FOMC The Fed yang menahan suku bunga pada level 4,25-4,5% pada pertemuan Januari 2025.

Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama. Di sisi lain, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di Kawasan Eropa pada Desember 2024 tumbuh 3,5% yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,3% yoy.

"Permintaan kredit di bulan Desember 2024 secara tahunan pada segmen korporasi tumbuh 1,5% menjadi EUR 5,20 triliun, sementara pada segmen rumah tangga tumbuh 1,1% sebesar EUR 6,92 triliun. Secara keseluruhan, penyaluran kredit pada pada segmen korporasi dan rumah tangga mencapai level tertinggi di tahun 2024," lanjutnya.

Simak Video: IHSG Menuju Merah Jelang Libur Panjang

[Gambas:Video 20detik]



(hal/ara)

Hide Ads