Bisnis Perdagangan Berjangka Komoditas Masih Moncer, Begini Datanya

Bisnis Perdagangan Berjangka Komoditas Masih Moncer, Begini Datanya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 06 Feb 2025 15:00 WIB
Ilustrasi laporan keuangan.
Foto: Scott Graham/Unsplash
Jakarta -

Pertumbuhan lini bisnis Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) yang terdiri dari transaksi kontrak berjangka komoditas dan derivatif mencatat kenaikan.

PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa mencatat telah memfasilitasi penerbitan 1.058 Resi Gudang dengan total berat komoditas sebesar 75,91 juta kilogram, meningkat tajam 120% dibandingkan tahun 2023.

Selain pencapaian di sektor resi gudang, PT KBI juga mencatat pertumbuhan pada lini bisnis Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) yang terdiri dari transaksi kontrak berjangka komoditas dan derivatif. Pada tahun 2024, kontrak berjangka mencapai 8,44 juta lot, meningkat 11% YoY. Sementara itu, kontrak derivatif single stock mencatatkan 206 ribu lot, menunjukkan konsistensi dalam mendukung aktivitas perdagangan berjangka yang terus berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari implementasi teknologi inovatif melalui sistem layanan PT KBI, seperti IS-Ware Next Gen, SKD dan SITNa. "Teknologi Blockchain dalam IS-Ware Next Gen memungkinkan efisiensi pengelolaan resi gudang dan pada sistem layanan SITNa mendukung transparansi atas transaksi yang dilakukan dalam PBK. Misi PT KBI untuk membentuk sinergi dalam Ekosistem Perdagangan Komoditi kini kian memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan dan sistem ekonomi kerakyatan," ujar dia dalam siaran pers, Kamis (6/2/2025).

KBIKBI Foto: Dok. KBI

Memasuki tahun 2025, PT KBI menetapkan target strategis untuk memperluas jangkauan Ekosistem Perdagangan Komoditas di Indonesia. Dalam pengembangan lini Sistem Resi Gudang (SRG), PT KBI berkomitmen membangun Ekosistem Resi Gudang di beberapa wilayah baru, didukung oleh anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), melalui brand Center of Commodity Service (CENTRISE).

ADVERTISEMENT

Inisiatif ini akan dikembangkan melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan di daerah guna memperkuat rantai pasok dan meningkatkan aksesibilitas komoditas. Sebagai wujud komitmen terhadap swasembada pangan nasional, PT KBI telah mengalokasikan sekitar 50% dari anggaran perusahaan untuk mendukung penguatan ekosistem di berbagai daerah, berkontribusi langsung untuk negara.

"Dengan kolaborasi bersama BAPPEBTI, Bursa Berjangka, Self-Regulatory Organization (SRO), serta Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), kami optimistis dapat memperkuat peran PT KBI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Budi.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads