Fakta soal Teguk yang Tak Banyak Orang Tahu: Karyawan 4-Tutup Ratusan Toko

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2025 07:00 WIB
Foto: Bisnis Minuman Kekinian Teguk (Istimewa/Teguk)
Jakarta -

Pemilik brand minuman kekinian Teguk, PT Platinum Wahab Indonesia Tbk (TGUK) menyatakan, perusahaan hanya memiliki 4 karyawan tetap. Sementara, karyawan lainnya berstatus pekerja kontrak dan outsourcing.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2/2024), perusahaan menyatakan jumlah karyawan tetap perusahaan sebanyak 4 karyawan pada periode 30 September 2024.

"Karyawan tetap perseroan yang berjumlah 4 orang, sedangkan karyawan pada materi Public Expose berjumlah 88 orang itu termasuk karyawan tetap, karyawan magang, karyawan kontrak," tulis perseroan.

Karyawan tetap perseroan hanya terdiri dari Supply Chain Manager, IT Manager, F & B Manager, Ass Manager Business Development. Namun, dalam keterbukaan informasi TGUK tidak menyebut secara rinci berapa banyak karyawan kontraknya saat ini. Akan tetapi, tercatat jumlah tenaga outsourcing tercatat 67 karyawan per 30 September 2024 dan 483 karyawan per 31 Desember 2024.

Selain itu, TGUK juga menjawab ihwal berkurangnya 110 outlet, di mana jumlah outlet pada saat penawaran perdana saham pada 10 Juli 2023 sebanyak 145 outlet dan menjadi 35 outlet saat penyampaian public expose beberapa waktu lalu.

Daya Beli Lemah

Perusahaan menyatakan, hal itu di antaranya disebabkan kondisi pasar, di mana dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar TGUK.

"Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di Q1,Q2 dan Q3, dan customer sekarang merasakan membeli online menjadi lebih mahal," ungkap manajemen.

Di sisi lain, perusahaan juga membukukan pendapatan Rp 69 miliar per 30 September 2024 atau mengalami penurunan signifikan, yaitu Rp 30 miliar atau 30% dibandingkan periode sebelumnya.

Latar belakang penurunan pendapatan sebesar 30% pada periode 30 September disebabkan oleh kondisi pasar yang menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target TGUK.

Selain itu, daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di kuartal awal hingga kuartal III. TGUK juga menyebut, customer saat ini merasakan bahwa membeli online melalui platform online menjadi lebih mahal.

Simak juga Video 'Sritex Tetap Pailit Seusai Kasasi Ditolak MA':

Saksikan juga Blak-blakan: Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork