Emiten suku cadang otomotif, PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) optimistis menargetkan peningkatan pendapatan Rp 75 miliar pada 2025. Sementara laba bersih ditargetkan naik minimal 20%.
Komisaris Independen KAQI, Beni Hendrawan mengatakan, kinerja optimis perseroan tidak akan terganggu dengan tren penurunan penjualan mobil. Apalagi, kata dia, perseroan fokus pada perawatan kendaraan.
"Kita bergerak sebenarnya di subnya, yaitu di bengkel, yang mana bukan hanya penjualan mobil baru, tapi juga lebih kepada perawatan mobil sebenarnya," kata Beni kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).
Beni mengatakan, kesadaran masyarakat akan kenyamanan dan keselamatan kendaraan, khususnya mobil meningkat. Ia meyakini, bisnis perseroan tidak akan terpengaruh oleh penurunan penjualan mobil.
"Kalau kita lihat sekarang pertumbuhan itu malah lebih baik, jadi keselamatan dan kesadaran masyarakat terhadap rasa nyaman mobil sama keselamatan mobilnya itu sekarang lebih meningkat," jelasnya.
Ia menambahkan, pendapatan KAQI juga berpeluang tumbuh di periode libur Lebaran. Sebagaimana bengkel pada umumnya, periode libur hari besar turut menyumbang pada pendapatan perusahaan.
"Jadi memang ya sama seperti bengkel-bengkel umum padanya umumnya ya pada saat ada season-seasonnya, season terutama seperti lebaran, akhir tahun, itu season di mana ada liburan panjang, itu biasanya akan lebih banyak atau lebih tinggi permintaannya," tutupnya.
Melalui IPO, KAQI membidik dana segar Rp 53,1 miliar. Nantinya, dana IPO dialokasikan untuk mendukung operasional dan membuka lima cabang bengkel baru di Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Semarang, serta bengkel yang akan didirikan di lahan Bona Indah.
Sementara itu, berdasarkan pantauan detikcom pada panel perdagangan BEI pukul 09.00 WIB, emiten di sektor otomotif ini terbang 21,19% ke level Rp 143 per lembar saham saat mengawali kiprahnya di pasar modal.
Angka Penjualan Mobil
Dikutip dari detikOto, data penjualan mobil yang dibagikan PT Astra International dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun dari perolehan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit.
Padahal, penjualan mobil pada akhir 2024 sempat menunjukkan tren positif dengan penjualan lebih dari 70 ribu unit per bulan. Jika dibandingkan Desember 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 turun 22,5%. Kalau dibandingkan dengan penjualan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3%.
Sementara itu, merek otomotif di bawah naungan grup Astra tetap menjadi pemimpin pasar. Grup Astra yang terdiri dari Toyota (termasuk Lexus), Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks mencatatkan penjualan 34.531 unit. Pangsa pasar grup Astra mencapai 56 %.
(ara/ara)