.webp)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pihaknya akan melakukan peninjauan kembali atau review terhadap kebijakan penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt. Sejak COVID-19, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan kebijakan auto trading halt ketika IHSG jeblok sampai 5%.
Pelaksanaan trading halt ini mengacu pada Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020.
"Regulasi halt yang 5% kan kita lihat juga diberlakukan sejak COVID. Maka harus ada review juga setelah COVID atas regulasi tersebut," sebut Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: IHSG Hari Ini Ditutup Ambruk di Level 6.200 |
Menurut Surat Perintah Kepala DK OJK tersebut, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menghentikan perdagangan saham atau selama 30 menit apabila IHSG anjlok lebih dari 5%. Setelahnya trading halt ini dapat diberlakukan kembali di hari yang sama selama 30 menit apabila IHSG masih mengalami penurunan lanjutan lebih dari 10%.
Karena kebijakan ini, perdagangan pada bursa saham hari ini sempat dibekukan. Sebab, telah terjadi penurunan pada IHSG hingga 5% jelang penutupan perdagangan sesi I. BEI sempat menutup sementara perdagangan kala IHSG anjlok 5% pada pukul 11:19 waktu waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pada akhirnya, IHSG tercatat anjlok di penutupan perdagangan sesi I. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG terpantau bergerak di zona merah. Per pukul 11.56 WIB, IHSG sudah turun hingga ke level 6.076, melemah 395.866 atau 6,12%.
Pada perdagangan sesi I, IHSG bergerak di zona merah dengan rentang tertinggi di level 6.465 dan terendah 6.146. Padahal, IHSG juga tercatat berada di level 6.458 pada sesi pembukaan perdagangan pagi tadi.
Simak juga Video 'IHSG Sempat Anjlok, DPR Sidak Kantor Bursa Efek Indonesia':
(hal/rrd)
