Situasi luar biasa yang terjadi di pasar saham Indonesia kemarin mengejutkan banyak pihak. Berdasarkan pantauan detikFinance, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sampai mencapai level terendahnya 6.011,8. Efeknya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan.
Aksi ini dilakukan pada Selasa (18/3) pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Disebut, ambruknya IHSG ini dipengaruhi oleh banyaknya sentimen negatif dari luar dan dalam negeri.
Merangkum detikFinance, ada dua faktor utama yang membuat IHSG terjun bebas. Pertama, merosotnya kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Diketahui, penerimaan pajak turun hingga 30% dan defisit mencapai Rp 31,2 triliun dalam dua bulan pertama. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya pembengkakan utang sehingga penanam modal mencabut investasinya dari Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua adalah faktor kebijakan pemerintah yang membuat penanam modal merasa tidak aman. Mengutip detikFinance, Ekonom Universitas Paramadina Jakarta Wijayanto Samirin menyebut jika kebijakan pemerintah yang tidak realistis dan tanpa teknokrasi yang jelas turut mendorong ambruknya IHSG.
"(IHSG ambruk) akibat hasil APBN Februari yang buruk dan outlook fiskal yang berat di 2025. Kemudian akibat kebijakan pemerintah yang tidak realistis dan tanpa teknokrasi yang jelas," imbuhnya.
Kejadian ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah hingga DPR. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama jajaran Komisi XI DPR RI langsung melakukan sidak ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Dasco mengungkapkan jika pihaknya akan mendukung segala upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga IHSG kembali stabil.
"Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang," kata Dasco di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025).
"Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepat-cepatnya, untuk mengembalikan pasar supaya stabil," sambungnya.
Lalu pelajaran apa yang bisa dipetik dari kejadian ini? Sejauh mana situasi ini berimbas pada kondisi pasar saham Indonesia di masa depan? Menghadirkan Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Masih membahas soal IHSG, detikSore akan kembali menghadirkan Firman Marihot, Chief Digital InvestasiKu. Ia menyebut, IHSG merupakan cerminan dari kekuatan ekonomi suatu negara. Ketika ekonomi suatu negara stabil dan bertumbuh, perusahaan-perusahaan juga cenderung mengalami kenaikan laba, yang pada akhirnya mendongkrak harga saham. Sebaliknya, ketika ada masalah dalam ekonomi, sentimen negatif akan membuat investor menarik dananya, menyebabkan IHSG turun. Lalu apa saja yang dapat digunakan sebagai peringatan pergerakan IHSG? Temui Firman Marihot dalam Sunsetalk.
Sementara itu, detikSore akan bergabung dengan Jurnalis detikSumut untuk membahas perkembangan bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Tapanuli Utara. Seperti diberitakan oleh detikSumut, sejumlah bangunan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) rusak usai diguncang gempa kembar. Termasuk, ada sejumlah sekolah yang juga mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, ruas jalan lintas Sumatra pun ikut terdampak sehingga menyebabkan jalanan tertutup oleh longsoran tanah. Lalu bagaimana situasi terbaru saat ini? Sebesar apa dampak gempa yang terjadi? Ikuti laporan jurnalis detikSumut selengkapnya.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)