Bank Mandiri Terbitkan Global Bond US$ 800 Juta

Bank Mandiri Terbitkan Global Bond US$ 800 Juta

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 20 Mar 2025 15:42 WIB
Gedung Bank Mandiri
Gedung Bank Mandiri - Foto: Dok. Bank Mandiri
Jakarta -

Bank Mandiri telah menyelesaikan penerbitan global bond atau surat utang global sebanyak US$ 800 juta. Surat utang ini memiliki tenor 3 tahun, diterbitkan dengan kupon 4,90%, serta tercatat pada Singapore Exchange.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, menyampaikan bahwa transaksi tersebut merupakan penerbitan surat utang dalam mata uang USD dengan jumlah terbesar yang pernah dilakukan oleh bank di Indonesia. Selain itu, surat utang ini diterbitkan dengan spread paling tipis sepanjang sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri, yaitu US Treasury (UST) 3 Tahun + 113 bps. Transaksi ini juga menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak 2023.

"Keberhasilan ini merupakan pencapaian dan bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik," kata Eka dalam keterangannya, Kamis (20/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eka menjelaskan penerbitan Global Bond ini menerima 3.5 kelebihan permintaan (oversubscription) pada saat proses bookbuilding dari jumlah yang diterbitkan. Surat utang ini merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note milik Bank Mandiri senilai US$ 4 miliar dan diterbitkan dengan format Regulation S. Adapun dana hasil dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.

Eka menilai positifnya keyakinan investor juga tercermin dari rating yang diberikan untuk surat utang ini dengan Moody's menetapkan rating Baa2 dan S&P memberikan rating BBB. Investor yang membeli surat utang ini didominasi oleh fund manager dan asset manager sebesar 79% dari total alokasi penerbitan, bank dan lembaga keuangan 13%, perusahaan asuransi 4%, sovereign wealth fund/sektor publik 3%, serta private banks dan korporasi 1%.

ADVERTISEMENT

"Investor dari Asia mendominasi sebanyak 75%, dan investor dari Eropa, Timur Tengah & Afrika (EMEA) sebanyak 25%. HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers untuk transaksi ini," jelas dia.




(kil/kil)

Hide Ads