Bukan Cuma RI, Pasar Saham di Asia Sesuaikan Aturan Trading Halt dan ARB

Bukan Cuma RI, Pasar Saham di Asia Sesuaikan Aturan Trading Halt dan ARB

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 08 Apr 2025 11:15 WIB
Pekerja melakukan perawatan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/1/2017). BEI menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi nasional.(Ari Saputra/detikcom)
Gedung BEI/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi mekanisme trading halt atau penghentian sementara perdagangan pasar saham dan batas minimal atau auto rejection bawah (ARB) menjadi 8%. Ketentuan ini berlaku per hari ini, Selasa (8/4).

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, perubahan aturan juga terjadi pada sejumlah bursa saham di beberapa negara Asia. Pada saat yang sama, ia mengatakan Thailand juga menyesuaikan trading halt dan ARB.

Iman mengatakan, ada beberapa bursa saham yang menerapkan ARB yang serupa Indonesia, yakni Korea Exchange (KRX) dan Stock Exchange of Thailand (SET). Ketentuan ARB pada dua bursa saham tersebut sebesar 8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak lakukan sendirian," kata Iman dalam konferensi persnya di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Iman menjelaskan, penerapan ARB pada bursa saham Indonesia tergolong asimetris atau persentase ARB dan Auto Rejection Atas (ARA) tidak sama. Pada pasar saham Indonesia, ARA pada IHSG ditetapkan sebesar 20%, 25%, hingga 35%. Sementara untuk ARB sebesar 8%, 15%, hingga 20%.

ADVERTISEMENT

"Asimetris karena ARB-nya 15%, sementara batas atasnya masih 20%, 25%, dan 35%," jelasnya.

Iman mengatakan, perubahan ini dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus memberi waktu pada pelaku pasar untuk menentukan langkah dalam merespons kondisi pasar yang terjadi. Ia menambahkan, BEI juga hendak menekan kecantikan para investor.

"Kita ingin bahwa kondisi kita ini tidak perlu menciptakan kepanikan kepada investor tetapi memberikan confidence kepada investor domestik kita, investor asing kita bahwa transaksi kita ini memberikan ruang yang cukup bagi para investor untuk mendapatkan tambahan transaksi di Bursa Efek Indonesia," tutupnya.

(ara/ara)

Hide Ads