Perusahaan konsumer otomotif dan transportasi PT MItra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat pendapatan bersih Rp 3,9 triliun tumbuh 3% year on year (yoy).
Untuk laba bersih konsolidasian turun sebesar 7% yoy. Laba kotor Rp 354 miliar tumbuh 2%.
Namun demikian, laba operasional tercatat menurun sebesar 7% yoy menjadi Rp170 miliar, yang disebabkan oleh kenaikan beban operasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, laba bersih konsolidasian turun sebesar 7% YoY menjadi Rp154 miliar, yang terutama dipengaruhi oleh tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi.
"Kinerja Kuartal I 2025 ini dipengaruhi oleh beberapa tantangan eksternal seperti penurunan kinerja pasar sepeda motor nasional yang memberikan tekanan pada segmen distribusi," kata Group CFO MPMX Beatrice Kartika dalam siaran pers, Jumat (2/5/2025).
Selain itu, segmen asuransi juga terpengaruh oleh penurunan kontribusi dari produk kendaraan bermotor, sementara segmen transportasi menghadapi penurunan akibat penghentian kontrak dan proyek yang selesai dan turunnya margin penjualan mobil bekas.
Entitas Anak dan Asosiasi menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghadapi dinamika eksternal yang penuh tantangan tersebut. Berikut adalah ringkasan kinerja masing-masing entitas anak pada kuartal pertama 2025.
Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, pendapatan tumbuh sebesar 3% yoy menjadi Rp 3,93 triliun selama Kuartal I 2025 didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual. Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2% yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3%YoY selama Kuartal I 2025.
Sementara itu MPMMotor tumbuh sebesar 7% yoy, didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata. Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3% yoy, sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% YoY, didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3% YoY menjadi Rp 316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil.
Segmen bisnis asuransi MPMInsurance menghadapi tantangan di Kuartal I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY menjadi Rp67 miliar, terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.
Sementara itu, produk properti tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.
Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5% YoY berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11% YoY, terutama didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11% YoY.
Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1% YoY disebabkan adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri.
Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% YoY. Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) pendapatan bersih Kuartal I 2025 tercatat turun sebesar 21% YoY, terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi.
"Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal pertama 2025, MPMX tetap mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat," ujarnya.
(kil/kil)