Emiten Obat Ini Raup Penjualan Rp 200 M di Kuartal I-2025, Naik 17,3%

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 04 Jun 2025 14:12 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Emiten farmasi, PT Phapros Tbk. (PEHA), membukukan pertumbuhan penjualan 79% secara tahunan (yoy) untuk segmen obat over the counter (OTC), yaitu obat yang bisa dijual bebas tanpa resep dokter, sepanjang kuartal I/2025.

Strategi PEHA dalam transformasi pemasaran dan penguatan portofolio produk meningkatkan penjualan segmen OTC pada kuartal I/2025 sebesar 79% menjadi Rp 43 miliar dibandingkan dengan kuartal I 2024 sebesar Rp 24 miliar.

Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk. Ida Rahmi Kurniasih mengatakan sejak awal 2025, Phapros telah bertransformasi di bidang pemasaran atas setiap produknya untuk memacu penjualan; yang dilakukan antara lain penguatan pasar produk OTC termasuk dengan memanfaatkan media digital dan mendukung program pemerintah melalui tender baik secara nasional maupun maupun regional.

"Sejauh ini strategi yang dijalankan memberi dampak nyata dengan penjualan produk OTC pada kuartal I/2025 yang tumbuh 79% yoy. Produk OTC yang saat ini menjadi pareto bagi PEHA antara lain adalah Antimo Group, Becefort, Livron B Plex dan juga Noza," kata Ida dalam keterangan resmi, Rabu (4/6/2025).

Langkah lainnya adalah berfokus pada pasar reguler untuk produk obat resep (etikal) baik di rumah sakit (RS) jaringan maupun RS swasta. Langkah ini juga berhasil menaikkan penjualan produk etikal pada kuartal I/2025 yang tumbuh 40% yoy.

Pertumbuhan penjualan segmen OTC dan obat etikal telah berkontribusi positif terhadap peningkatan Penjualan Phapros sebesar 17,23% secara tahunan (YoY) pada kuartal I/2025. PEHA sukses mencatatkan penjualan pada kuartal I/2025 sebesar Rp 200,67 miliar atau naik 17,32% dibandingkan dengan Q1/2024 yang senilai Rp 171,04 miliar.

Keberhasilan itu berdampak positif terhadap pertumbuhan laba bruto perseroan pada kuartal I/2025 sebesar 22% YoY dan lonjakan laba usaha hingga 118% yoy. Ida Rahmi menuturkan, pertumbuhan penjualan pada 3 bulan pertama tahun ini menjadi indikator penting bagi perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan double digit hingga akhir tahun.

Ida menjelaskan, di tengah tekanan persaingan yang ketat, salah satu strategi yang dijalankan sejak pertengahan tahun 2024, yaitu Phapros lebih selektif memprioritaskan produk obat-obatan yang bermargin bagus. Dia mencontohkan, dari sekitar 200 Nomor Izin Edar yang dimiliki, perseroan berfokus pada penjualan 54 produk. Strategi ini berjalan baik, sehingga biaya riset, marketing, dan modal kerja menjadi lebih efisien dan efektif.

"Seluruh insan Phapros tengah bekerja keras menghadapi berbagai tantangan eksternal dan internal. Di saat pasar agak melemah dan harga obat-obatan makin kompetitif, PEHA terus beradaptasi dan berbenah agar operasional lebih efisien dan mampu bersaing di pasar. Kami juga terus berinovasi melalui produk dan desain baru agar tetap relevan. Produk baru untuk pengobatan TB yang diperoleh NIE-nya pada pertengahan 2024 telah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan PEHA. Kami juga segera meluncurkan produk-produk inovatif lainnya pada tahun 2025 baik untuk segmen etikal, OTC maupun Obat Generik Berlogo (OGB). Oleh karena itu kami optimistis kinerja PEHA pada 2025 akan makin baik dengan target pertumbuhan penjualan minimal 15%," tegas Ida.

Sementara itu, Phapros mencatatkan laba usaha Rp 3,64 miliar pada kuartal I/2025, naik 118% YoY, dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang masih rugi Rp 19,29 miliar. "Dari sisi operasional, Phapros masih membukukan laba bruto dan laba usaha. Untuk itu, kami akan terus bekerja keras dan optimistis kinerja PEHA tahun 2025 akan tumbuh positif," katanya.

Pada kuartal I/2025, Phapros juga sukses menurunkan liabilitas jangka pendek sebesar 17%. Sedangkan aset PEHA pada kuartal I/2025 ikut naik 3% menjadi Rp1,47 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Ida menambahkan, untuk menjalankan berbagai strategi tersebut, PEHA ditopang dengan arus kas yang sollid dan sehat. Perusahaan memiliki kas dan setara kas per 31 Maret 2025 sebesar Rp 51,65 miliar yang naik signifikan dibandingkan dengan 31 Maret 2024 sebesar Rp 6,17 miliar.

"Setelah menjalankan berbagai strategi di awal tahun 2025, kami merasa telah berada di jalur yang tepat. Dengan terus bekerja keras dan sinergi semua pihak kami yakin kinerja PEHA tahun 2025 bisa tumbuh positif," tegas Ida.




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork