PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat penurunan laba bersih seiring pergantian tahun. Penurunan kinerja keuangan pun berdampak signifikan pada pemiliknya, yakni Susilo Wonowidjojo.
Mengutip dari Forbes, kekayaan Susilo Wonowidjojo terus menyusut seiring menurunnya kinerja keuangan Gudang Garam. Ia tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 47,03 triliun (asumsi kurs Rp 16.218).
Namun jika ditarik tujuh tahun terakhir, kekayaan Susilo Wonowidjojo merosot dalam. Di tahun 2018, kekayaan pemilik perusahaan tembakau ini tercatat sebesar US$ 9,2 miliar atau sekitar Rp 149,17 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya jika dikalkulasikan, kekayaan Susilo Wonowidjojo menguap sebesar Rp 102,15 triliun sepanjang tujuh tahun terakhir. Penyusutan kekayaan Susilo Wonowidjojo sejalan dengan rontoknya keuangan Gudang Garam.
Mengutip laporan keuangan interim perusahaan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Gudang Garam mengalami penyusutan laba bersih. Di kuartal I 2025, Gudang Garam membukukan laba bersih sebesar Rp 104,43 miliar, merosot 82,46% dari Rp 595,57 miliar di periode yang sama tahun 2024.
Pendapatan perseroan juga tercatat merosot, dari Rp 26,26 triliun di kuartal I 2024 menjadi Rp 23,06 triliun di tiga bulan pertama 2025. Biaya pokok pendapatan Gudang Garam juga menyusut menjadi Rp 21,06 triliun dari Rp 23,47 triliun.
Ekuitas perseroan naik tipis menjadi Rp 62,02 triliun dari Rp 61,91 triliun di akhir tahun 2024. Kemudian jumlah utang atau liabilitas, Gudang Garam mencatat penyusutan dari Rp 23,02 triliun hingga akhir 2024, menjadi Rp 22,37 triliun di kuartal I 2025.
Kemudian total aset Gudang Garam juga tercatat menciut, dari Rp 84,93 triliun menjadi Rp 84,39 triliun di kuartal I 2025.
(fdl/fdl)