Pasar Modal Diramal Cerah Semester II Asal Trump Nggak Bikin Ulah

Pasar Modal Diramal Cerah Semester II Asal Trump Nggak Bikin Ulah

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 03 Jul 2025 19:30 WIB
U.S. President Donald Trump gestures as he speaks during the opening of a temporary migrant detention center informally known as
Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein
Jakarta -

Prospek pasar modal Indonesia diperkirakan membaik pada semester II-2025, namun peluang ini tetap bergantung pada kondisi global, terutama manuver Presiden Amerika Serikat Donald Trump. BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menilai jika Trump tidak bikin ulah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa bergerak lebih positif.

"Jadi mestinya tahun ini semester 2 akan lebih baik kalau menurut saya. Kalau nggak ada yang aneh-aneh lagi ya, si Trump-nya ngomong apa, nanti lagi perang. Jadi mestinya sih begitu," ujar Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Laksono menyebut peran investor ritel kini jadi tulang punggung pergerakan pasar modal karena investor institusi domestik mengalami penurunan transaksi cukup signifikan. "Retail jadi harapan kita sih. Alhamdulillah 2 tahun berputar, pemain retail sudah ada hasilnya. Dengan penguatan sistem. Karena memang transaksi dari institusi domestik itu sejak 1,5 tahun ini turun banyak," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Head of Equity Research Division BRIDS Erindra Krisnawan menargetkan IHSG bisa berada di level 7.300 hingga akhir tahun, meski sentimen global dan makro ekonomi masih akan sangat menentukan arah pasar.

"Kita ngelihatnya nih kalau target kita itu kita masih di level sekitar 7.300 ya untuk akhir tahun gitu ya. Untuk pergerakan sih ya tentunya ya akan bergantung kepada sentimen dari globalnya gimana," jelas Erindra.

ADVERTISEMENT

Erindra mengatakan investor domestik juga masih wait and see terhadap data ekonomi makro, lantaran kinerja industri masih menunjukkan koreksi. Hingga akhir Juli mendatang, IHSG diprediksi masih akan bertahan di kisaran level 6.000-an.

"Jadi mungkin antara sekarang sampai akhir bulan ini, ini masih ya belum kemana-mana lebih wait and see," ucap Erindra.

Ia juga mencatat keyakinan konsumen melambat, bahkan pesimisme soal lapangan kerja meningkat. Penjualan ritel pun dinilai masih lesu. Untuk proyeksi ekonomi 2025, Erindra memperkirakan pertumbuhan di kisaran 4,71-5,03%, sementara nilai tukar rupiah diprediksi berada di level Rp 16.374-16.826 hingga akhir tahun. Suku bunga acuan BI-Rate diperkirakan bertahan di level 5,00-5,50%.

Adapun IHSG hari ini ditutup melemah tipis ke level 6.878,05 atau turun 3,193 poin (0,05%) setelah sempat menyentuh level tertinggi 6.922,73 dan terendah 6.877,43.

Simak juga Video: OJK Sebut Rp 50,72 T Dana Asing Keluar dari Pasar Modal RI per April 2025

(rrd/rrd)

Hide Ads