Rusia dilanda gempa dahsyat berkekuatan 8,8 magnitudo. Pusat gempa berlokasi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur, yang berpotensi memicu gelombang tsunami 4 meter.
Perintah evakuasi di seluruh kawasan Pasifik telah dikeluarkan. Dengan adanya bencana besar ini, lantas, bagaimana pergerakan mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar Amerika Serikat (AS)?
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (30/7/2025), nilai rubel juga turun ke level 81,25 atau melemah 0,14 poin atau 0,17%. Sementara itu dalam rentan harian, rubel berada di kisaran 80,82 sampai 81,82 per dolar AS.
Rubel sendiri dibuka pada level 81,25 per dolar AS. Sementara itu, Yahoo Finance mencatat nilai rubel berada pada level 81,29, turun 0,66 poin atau 0,81%.
Namun, kinerja rubel sepanjang tahun 2025 sebenarnya cenderung positif. Data Bloomberg menunjukkan mata uang Rusia itu menguat 28,32% terhadap dolar AS. Sementara itu, Yahoo Finance mencatat nilai rubel menguat 25,98% dalam periode Januari-Juli 2025.
Sebagai informasi, gempa dangkal ini merusak sejumlah bangunan dan menyebabkan beberapa orang terluka di wilayah terpencil Rusia tersebut. Sementara itu, sebagian besar wilayah pesisir timur Jepang, juga diperintahkan untuk melakukan evakuasi.
Gempa ini tercatat berada sekitar 119-125km sebelah timur‑tenggara Petropavlovsk‑Kamchatsky, dengan kedalaman hanya 19-20km, sehingga meningkatkan potensi tsunami dan kerusakan struktural yang terbatas namun nyata.
Di wilayah Kamchatka, gelombang tsunami setinggi 3-4 meter sudah melanda pesisir termasuk kota Severo‑Kurilsk, merusak pelabuhan, fasilitas pengolahan ikan, serta sebuah taman kanak‑kanak dan terminal bandara baru.
Di Jepang, meski tingginya gelombang yang tercatat hanya sekitar 40cm-60cm, lebih dari 900.000 warga di 133 kotamadya pesisir timur Jepang diperintahkan untuk evakuasi menuju tempat yang lebih tinggi.
Tonton juga video "BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng" di sini:
(kil/kil)