.webp)
Emiten pemegang merek susu Ultra, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), mencatat penurunan laba bersih hingga Juni 2025. Pendapatan perseroan tahun ini juga tercatat menyusut jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penjualan ULTJ merosot menjadi Rp 4,08 triliun hingga Juni 2025 dari Rp 4,44 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan ULTJ sebesar Rp 2,71 triliun.
Dengan begitu, laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp 1,36 triliun hingga Juni 2025. Angka tersebut merosot dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 1,49 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laba Ultra Turun
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Ultrajaya pun merosot menjadi Rp 603,81 miliar hingga Juni 2025, dari Rp 755,13 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan total laba usaha yang tercatat menurun dari Rp 933,71 miliar menjadi Rp 746,31 miliar hingga Juni 2025.
Ultrajaya juga mencatat total liabilitas yang menurun menjadi sebesar Rp 576,09 miliar dari Rp 1,03 triliun. Kemudian untuk ekuitas, tercatat naik menjadi Rp 7,58 triliun hingga Juni 2025.
"Adanya penurunan sebesar lebih dari 20% pada total liabilitas yaitu sebesar 44,31% dikarenakan adanya pembayaran atas utang usaha tahun sebelumnya dan realisasi atas accrual akhir tahun 2024," tulis Manajemen Ultrajaya dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/7/2025).
Namun begitu, aset serta total liabilitas dan ekuitas, tidak ada kenaikan sebesar lebih dari 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun posisi total aset Ultrajaya hingga Juni 2025 sebesar Rp 8,15 triliun.
Tonton juga video "Spotify Cetak Laba Bersih Rp 4,4 T di Kuartal II 2024" di sini:
(ara/ara)
