Vale Sebut Ada Peluang Danantara Masuk Proyek Pembangunan Smelter Nikel

Vale Sebut Ada Peluang Danantara Masuk Proyek Pembangunan Smelter Nikel

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 11 Sep 2025 13:17 WIB
PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) resmi melakukan ekspor perdana nikel sulfat di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Jumat (16/6/2023). Sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer siap dikapalkan ke salah satu mitra bisnis NCKL yang berada di China.
Foto: Dok. PT HPL
Jakarta -

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut mulai membuka ruang untuk masuk ke proyek smelter High Pressure Acid Leach (HPAL) milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Diketahui, HPAL merupakan smelter yang menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Direktur dan Chief Project Officer Vale Indonesia, Muhammad Asril, ada pembicaraan dengan Danantara yang membuka ruang untuk terlibat dalam proyek tersebut. Namun, ia tidak dapat memastikan keterlibatan Danantara dalam proyek tersebut.

"Saya sampaikan bahwa peluang itu terbuka dan setahu saya memang saat ini ada inisial, pembicaraan mengenai porsi atau inisial pihak Danantara untuk bergabung di tiga proyek pengembangan tersebut. Itu yang mungkin bisa saya sampaikan mengenai proyek pengembangan tersebut," ungkap Asril dalam acara Public Expose Live secara virtual, Kamis (11/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, proyek HPAL yang digarap Vale Indonesia terletak di tiga provinsi, yakni Pomalaa Sulawesi Tenggara, Morowali Sulawesi Tengah, dan Sorowako Sulawesi Selatan. Untuk pembangunan di Pomalaa, Vale Indonesia pembangunan Huayou dan Ford Motors.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja untuk shareholders, kita punya perjanjian atau definitive corporate agreement dengan partner kami. Tidak menutup kemungkinan memang bahwa beberapa partis lain, investor lain, akan masuk di proyek pengembangan kami di tiga area tersebut," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Vale Indonesia, Bernadus Irmanto, memastikan proyek smelter HPAL yang digarap perseroan cukup kompetitif di industri nikel domestik. Ia menyebut, proyek HPAL yang dibangun perseroan mengambil pengalaman dari smelter yang sudah eksisting sebelumnya.

"Jadi sebetulnya proyek kita, yang kita bangun saat ini mendapat keuntungan, mendapatkan advantages dari pengalaman-pengalaman proyek HPAL sebelumnya. Jadi saya boleh bilang bahwa beberapa best practices, beberapa pengalaman failures bahkan yang dialami oleh pabrik-pabrik HPAL sebelumnya itu justru yang menjadi pelajaran buat kita untuk bisa meningkatkan kualitas proyek HPAL," ungkapnya.

Simak juga Video 'Menlu Sugiono Ajak Jerman Perbanyak Investasi Lewat Danantara':

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads