Wamen PUPR: Sampah Jadi 'Bom Waktu' buat Indonesia!

Wamen PUPR: Sampah Jadi 'Bom Waktu' buat Indonesia!

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 13 Okt 2025 11:24 WIB
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti.
Foto: Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum menyampaikan kota-kota di Indonesia menghasilkan sampah sekitar 68,5 juta ton pada 2021. Angka ini terus melonjak pada 2023 mencapai 70 juta ton sampah dan 50 juta ton sampah di 2024.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengakui pengelolaan sampah di Indonesia belum bisa tertangani sepenuhnya. Menurutnya, mengatasi permasalahan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah hingga masyarakat.

"Banyak hal yang mesti harus kita lakukan bersama, kita harus masif. Mudah-mudahan ada perubahan-perubahan ke depan karena ini merupakan bom waktu kalau tidak ditangani mulai dari sekarang," kata Diana dalam acara 'Kelola Sampah dari Rumah' di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana menyebut tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah kini sudah melebihi kapasitas. Ditambah, TPA-TPA yang menerapkan open dumping akan ditutup. Menurut Diana, hal ini akan memicu permasalahan apabila tidak ditangani.

ADVERTISEMENT

"Tadi Mas Ano (Direktur Waste4Change, M Bijaksana Junerosano), TPA-TPA yang sudah menggunung dan sudah sempat terbakar, ini akan menjadi permasalahan sendiri lagi. Dan sekarang TPA-TPA mau ditutup. Kalau TPA-TPA ditutup, mau buangnya di mana? Kalau kita belum mempersiapkan metodologi dan mekanisme untuk pengelolaan sampah," terangnya.

Ia menilai bahwa pengelolaan sampah juga dapat dilakukan di masyarakat. Salah satunya dengan, memilah sampah-sampah sesuai jenisnya. Dengan begitu, memudahkan pemerintah dalam mengelola sampah.

"Tapi kalau dipilahnya, kemudian diambilnya sesuai dengan waktunya itu akan memudahkan kita pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga saya berharap ini, kita harus bersama-sama, tidak bisa kita sendiri. Tidak bisa pemerintah pusat sendiri, tapi pemerintah pusat bersama pemerintah daerah bersama masyarakat dan juga kita sendiri masing-masing di lingkungan juga harus mengelola sampah itu bersama-sama secara masif," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Indonesia menghasilkan 56,63 juta ton sampah per tahun, namun hanya 39,01% (22,09 juta ton) yang berhasil dikelola dengan baik. Sebanyak 21,85% (12,37 juta ton) sampah masih ditimbun di TPA dengan metode open dumping, sementara 39,14% (22,17 juta ton) lainnya terbuang ke lingkungan melalui pembakaran, illegal dumping, atau dibuang ke badan air. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menghentikan praktik open dumping yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Lihat juga Video Rencana KLH Tangani Sampah di Sungai Cipinang

(rea/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads