IHSG Melemah Tipis di Akhir Oktober, Saham Blue Chip Jadi Penopang Kinerja

IHSG Melemah Tipis di Akhir Oktober, Saham Blue Chip Jadi Penopang Kinerja

- detikFinance
Senin, 03 Nov 2025 08:43 WIB
img-alt

Rifda Arum Adhi Pangesti

PT Mega Capital Sekuritas, bagian dari CT Corpora, hadir sejak 1991 dengan layanan investasi inovatif dan tenaga ahli terpercaya.
Ilustrasi grafik saham
Jakarta -

Market Overview

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,25% ke level 8.163,88 pada perdagangan Jumat (31/10). Beberapa saham besar seperti BBRI (+1,79%), AMMN (+2,16%), dan BMRS (+2,79%) menjadi pendorong utama, sementara DSSA (-2,11%), BMRI (-1,67%), dan BRPT (-2,54%) menjadi penekan indeks.

Investor asing tercatat membukukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 856,68 miliar, serta net buy di seluruh pasar mencapai Rp 1,13 triliun. Dari sisi sektoral, 6 dari 11 sektor ditutup melemah, dengan sektor industri turun (-1,50%), sementara sektor infrastruktur justru penguatan (+1,13%).

Meski ditutup melemah di penghujung Oktober, IHSG masih mencatat kenaikan bulanan sebesar 1,28% (MoM). Penguatan ini ditopang oleh kinerja saham-saham berkapitalisasi besar, terlihat dari kenaikan indeks LQ45 sebesar 4,89% dan EIDO sebesar 4,20% sepanjang bulan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita Emiten

1. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)

PANI melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 69,18% YoY menjadi Rp 1,63 triliun pada periode 9 bulan 2025 (9M25), dari sebelumnya Rp 961,74 miliar pada 9M24. Pendapatan juga tercatat naik 48,01% YoY menjadi Rp 3,10 triliun, seiring peningkatan aktivitas penjualan.

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan ini terutama berasal dari lonjakan penjualan segmen residensial yang melonjak 234% QoQ. Khususnya melalui proyek Pasir Putih Residences, Padma, dan Bukit Nirmala. Sementara penjualan segmen komersial juga naik 196% QoQ, didorong proyek Bizpark PIK2, Rukan Lau Pa Sat, dan Marina Bay.

2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

AMMN melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering (dmt) dari Kementerian ESDM.

Persetujuan ini berlaku untuk periode 31 Oktober 2025 hingga April 2026, setelah diterbitkannya Surat Persetujuan Ekspor (SPE) atas nama AMNT.

AMMN menargetkan produksi 430.000 dmt konsentrat tembaga pada tahun fiskal 2025 dengan kandungan sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas. Hingga kuartal III/2025, produksi konsentrat telah mencapai 310.143 dmt, dengan 273.506 dmt di antaranya dialokasikan untuk smelter milik perusahaan.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.

Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

Tonton juga video "IHSG Menguat Didukung Saham Perbankan Besar dan Arus Modal Asing" di sini:

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads