Bursa Gandeng S&P Dow Jones Luncurkan Tiga Indeks Baru

Bursa Gandeng S&P Dow Jones Luncurkan Tiga Indeks Baru

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 03 Nov 2025 15:18 WIB
Bursa Gandeng S&P Dow Jones Luncurkan Tiga Indeks Baru
Foto: Andi Hidayat
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim investasi pasif di pasar modal terus meningkat. Lonjakan ini terus naik seiring makin beragamnya aset investasi pasif sejak 2016.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengungkapkan nilai aset produk investasi pasif mengalami pertumbuhan signifikan dalam sembilan tahun terakhir.

"Nilai aset baru produk ini telah melonjak dari hanya 1,4% pada tahun 2016 menjadi 20,1% per September 2025," kata Irvan dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (3/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terang Irvan, hingga September 2025 terdapat 74 produk reksa dana pasif dan exchange-traded fund (ETF) berbasis indeks saham yang tercatat di BEI. Total aset kelolaannya menembus Rp 16,41 triliun. Angka ini melonjak drastis dibandingkan 2017 yang hanya mencatat 23 produk dengan nilai AUM Rp 5,9 triliun.

ADVERTISEMENT

"Jumlah dan nilai reksa dana yang dikelola ini telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tujuh tahun lalu, atau pada tahun 2017, meningkat hampir tiga perempat dari 23 produk dengan AUM sebesar Rp 5,9 triliun," jelasnya.

Melihat tren tersebut, BEI akan mendorong pengembangan produk investasi pasif di Indonesia. Hari ini, BEI meluncurkan tiga indeks baru bersama S&P Dow Jones Indices.

Ketiga indeks tersebut adalah ESG Tilted Opportunity, S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities, dan S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend. Kerja sama BEI dan S&P Dow Jones ini dikembangkan sebagai tolok ukur generasi baru, ditujukan bagi investor domestik maupun internasional.

"Melalui penawaran ini, IDX dan juga S&P berniat untuk mendorong penggunaan yang lebih luas untuk berpartisipasi, meningkatkan transparansi pasar, dan mendukung integrasi prinsip investasi yang bertanggung jawab di pasar kapital Indonesia," pungkasnya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads