Waskita Karya Masih Rugi Rp 3,6 Triliun

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 04 Nov 2025 13:00 WIB
Foto: Dok. Waskita Karya
Jakarta -

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 3,6 triliun hingga September 2025. Angka ini hampir setara dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, mengatakan perseroan masih dalam tahap pemulihan dengan fokus utama pada penurunan liabilitas dan menyesuaikan kembali proporsi aset.

"Sementara itu dari sisi bottom line, rugi bersih masih tercatat sebesar Rp 3,6 triliun. Hal ini hampir masih mirip dengan tahun sebelumnya," ujarnya dalam Public Expose yang disiarkan secara daring, Selasa (4/11/2025).

Wiwi juga menerangkan pendapatan usaha Waskita tercatat Rp 5,3 triliun, turun 22% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya nilai kontrak yang dikelola akibat penurunan NKB (nilai kontrak baru) yang diakuisisi perseroan.

Pendapatan tersebut masih didominasi oleh jasa konstruksi dengan kontribusi mencapai 71,2%. Proyek-proyek utama yang menopang pendapatan antara lain berasal dari PT Hutama Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, PT Jalan Tol Trans Jabar Tol, PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi, dan PT Angkasa Pura II.

Meski masih ada sisi rugi, Waskita menunjukkan tanda perbaikan pada efisiensi. Margin laba kotor naik dari 14,7% periode yang sama tahun lalu menjadi 18,5% pada 2025.

EBITDA tercatat Rp 29,3 miliar. Nilainya menurun, terutama dikarenakan adanya keuntungan dari divestasi pada ruas Tol Bocimi sebesar Rp 250,4 miliar di tahun lalu. Sedangkan pada 2025, keuntungan dari divestasi hanya ada pada kegiatan divestasi atas Waskita Sangir Energi sebesar Rp 11,7 miliar.

"Dari sisi beban keuangan, berhasil dilakukan penekanan sebesar 18% secara year-on-year dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 2,8 triliun. Yang ini tentunya mencerminkan adanya perbaikan likuiditas dan manfaat dari terlaksananya proses restrukturisasi yang sampai dengan saat ini masih berjalan," imbuh dia.

Secara neraca, total aset Waskita mencapai Rp 71,9 triliun, turun 6,8% dari akhir 2024. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pengalihan kepemilikan hak pengelolaan jalan tol di Palembang.

Sementara liabilitas turun 2,5% secara year to date menjadi Rp 67,6 triliun, menandakan langkah konsisten perusahaan dalam menekan beban utang. Di sisi lain, ekuitas Waskita kini tercatat Rp 4,4 triliun, turun 44,5% akibat rugi berjalan.

"Secara keseluruhan pergerakan ini menunjukkan arah konsolidasi dan penataan keuangan berkelanjutan di mana Waskita Karya terus memperkuat struktur neraca dan menjaga fokus bisnis agar tetap solid di tengah proses transformasi," terangnya.

Tonton juga video "Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan"




(rea/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork