Produksi Indah Kiat Turun 30%
Kamis, 23 Agu 2007 17:44 WIB
Jakarta - Akibat penyegelan pihak kepolisian terhadap hutan tanaman industri dan alat-alat beratnya, produksi PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berkurang hampir 30 persen dari total kapasitas produksi.Hal tersebut disampaikan Presiden Komisaris PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Gandhi Sulistianto dalam jumpa pers bersama Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan Ketua Kadin MS Hidayat di Gedung Depperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/8/2007)."Dibanding tahun lalu produksi kita sudah turun 20-30 persen. Tahun lalu 2 juta ton per tahun, 1,2 juta ton sekarang," ujarnya.Kasus illegal loggingi juga sudah berpengaruh terhadap harga saham INKP. Pada penutupan IHSG hari ini, saham INKP ditutup melemah 10 poin menjadi Rp 920."Yang pasti sudah mempengaruhi harga saham kita yang sudah anjlok luar biasa," ujarnya.Ekspor INKP ke luar negeri pun berkurang. "Komitmen ekspor kita berkurang tapi bagimana lagi kita tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.Polisi, lanjutnya, tidak hanya menyita pohon yang terdapat di HTI milik INKP tetapi juga alat berat sehingga praktis INKP tidak bisa berproduksi.Kebutuhan kayu INKP mencapai 9 juta ton per tahun. Untuk mengambil kayu dari hutan tanaman lain tidak mungkin karena umur pohon belum cukup untuk ditebang. Mengharapkan impor kayu pun tidak bisa karena jenis kayunya berbeda. Gandhi meminta hukum segera diterapkan. "Kita sudah diperiksa diharapkan bisa segera diproses hukum ke pengadilan supaya bisa dibuktikan, tapi polisi tidak pernah punya cukup alat bukti dan kayu itu di-police line sehingga produksi kita berhenti," ujarnya.Gandhi menjamin perusahaannya tidak melakukan illegal logging, dan meski operasional perusahaan terganggu pihaknya belum melakukan PHK terhadap karyawan. Menteri Perindustrian mengaku sudah menerima tembusan surat dari Ketua Kadin MS Hidayat yang meminta Presiden harus ikut turun tangan menyelesaikan masalah ini."Di Depperin sudah lama mengawasi ini, yang ibarat buah simalakama, semua pihak serius melakukan pemberatasan illegal logging di lain pihak idustri pulp and paper masuk 5 besar sektor industri dengan ekspor 2006 mencapai US$ 4 miliar," ujarnya.
(ddn/qom)