"Dengan akuisisi tersebut, kita menargetkan pertumbuhan revenue minimal 50% tahun ini, atau setara dengan US$ 40 juta," ujar Presiden Direktur Sigma, Djarot Subiantoro dalam konferensi pers di Hotel Intercontinental, Jakarta, Senin (17/3/2008).
Pada tahun 2007, Sigma membukukan pendapatan sebesar US$ 27 juta, tumbuh 15-20% dari tahun sebelumnya. Nilai akuisisi 80% saham Sigma oleh TLKM sebesar US$ 35 juta. Saat ini komposisi kepemilikan saham di Sigma adalah TLKM 80% dan PT Sigma Cipta Harmoni 20%.
Tahun 2008, Sigma menargetkan penambahan jumlah klien sebanyak 120 klien. Saat ini klien Sigma ada sekitar 170 klien, sedangkan klien TLKM ada sekitar 6 ribu klien.
"Semuanya enterprise client. Melalui kerjasama ini, kita berharap dapat membuka jaringan di kedua belah pihak," ujar Djarot.
Tahun 2008 ini, Sigma berencana mengoperasikan kantor data center, dan membangun 1 buah data center baru. Saat ini Sigma memiliki 1 unit data center yang beroperasi di Jakarta.
"Data center yang akan dioperasikan pada April mendatang terletak di Surabaya. Nilai investasinya sekitar US$ 5-6 juta," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, data center yang akan dibangun di Jakarta memiliki nilai investasi sekitar US$ 10 juta. "Proses pembangunannya di pertengahan tahun ini," ulas Djarot.
Dalam dua tahun mendatang, Sigma berencana melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Rencananya Sigma akan melepas sekitar 20-30% saham ke publik.
(dro/qom)