"Kerugian masih belum bisa kita hitung, karena ini masih berjalan ya sampai hari ini," kata Direktur Communication PT HMSP Tbk Niken Rachmad ketika dihubungi detikFinance, Kamis (26/6/2008).
Niken menjelaskan, dari 41 fasilitas produksi untuk sigaret kretek tangan (SKT) hanya 2 pabrik fasilitas yang mogok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Niken, satu karyawan di bagian SKT memproduksi sekitar 2.500 batang per hari. "Jadi kalau mogoknya sudah 4 hari bisa dihitung berapa batang yang terhambat," katanya. Dari hitungan tersebut selama empat hari mogok sekitar 60-70 juta batang rokok SKT gagal diproduksi.
Untuk meminimalkan kekurangan produksi itu, HMSP akan mengalihkan produksi dari 2 fasilitas SKT itu ke fasilitas SKT yang lain. "Kita juga harapkan demo ini cepat selesai," ujarnya.
Pada Kamis pagi ini, lebih dari 7 ribu buruh HMSP kembali berunjuk rasa di depan kantor pusat Jalan Rungkut Industri, Surabaya, Kamis (26/6/2008).
Selain tidak puas hasil perundingan Rabu kemarin, para buruh juga mengajak sebagian rekannya yang bekerja dan memproduksi rokok di 9 gudang yang tersedia untuk mogok. Tapi ajakan para buruh untuk berunjuk rasa dihalang-halangi oleh petugas gabungan kepolisian dari Polres Surabaya Timur, Polsek Tenggilis dan Polwiltabes Surabaya.
Dari pantauan detiksurabaya.com, para buruh yang ingin menjebol pintu disiram air mobil PMK milik Sampoerna. Namun halauan itu tak menyurutkan para buruh mengajak temannya berunjuk rasa.
"Perusahaan telah membohongi para karyawan. Dari 30 perwakilan buruh yang ikut berunding kemarin, 27 buruh diisolasi karena tidak mau tanda tangan untuk bekerja. Dan tiga perwakilan yang bertemu dengan buruh kemarin adalah yang mau tanda tangan untuk bekerja kembali," kata salah satu buruh PT HM Sampoerna yang enggan menyebut nama saat T Shirtnya basah kuyup usai disiram air oleh petugas kepada detiksurabaya.com saat di lokasi.
Para buruh mengaku, tidak akan menyetujui keputusan manajemen perusahaan yang akan menyurati Putera Sampoerna. Pasalnya hal itu dianggap sebagai permainan.
"Kami tidak akan percaya dengan surat atau email. Pasti itu semua hanya permainan. Kita hanya ingin Pak Putera didatangkan ke sini," teriak para buruh.
Dari pantauan, arus lalu lintas menuju ke arah Jalan Kendangsari maupun ke Jalan Raya Rungkut masih ditutup total.
Bagi pengguna jalan yang menuju ke arah Rungkut dialihkan ke Jalan Rungkut Industri I. Sedangkan kendaraan yang menuju ke Jalan Kendangsari dialihkan ke Jalan Rungkut Industri III.
Diberitakan sebelumnya, para buruh PT HM Sampoerna menuntut segera mencairkan uang jasa sebesar Rp 25 juta kepada karyawan setelah perusahaan menjadi milik Philips Morris International. Elvira Lianita, Manager Communications PT HM Sampoerna Tbk menegaskan, janji pemilik lama perusahaan untuk memberikan dana sebesar Rp 25 juta dari akusisi PT HM Sampoerna Tbk. oleh Philip Morris Internasional hanyalah rumor belaka.
(ir/qom)