"Jam perdagangan yang lebih pendek akan memberikan waktu lebih kepada kita untuk bertemu dengan klien dan memberikan saran kepada mereka tentang keputusan investasi. Sekarang ini, kita sepertinya hanya duduk di kantor dan menunggu untuk 'mati'," ketus Presiden Remisiers Association Malaysia, Sam Ng Soon Lee seperti dikutip dari The Star, Rabu (13/8/2008).
Perdagangan saham di Malaysia memang tergolong lama jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Perdagangan saham di Bursa Malaysia untuk sesi I adalah pukul 09.00-12.30, sementara sesi II adalah 14.30-17.00.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Hong Kong : Sesi I: 10.00-12.30, Sesi II: 14.30-16.00
- Shanghai: Sesi I : 09.30-11.30, Sesi II : 13.00-15.00
- Tokyo: Sesi I: 09.00-11.00, Sesi II 12.30-15.00
- Taipei: 09.00-14.30
- Thailand: Sesi I: 09.55-12.30, Sesi II: 14.5-16.40.
Investor Malaysia meyakini, waktu perdagangan yang lebih pendek akan mengurangi jam perdagangan yang lesu dan biasanya terjadi di sesi II. Kelesuan biasanya memuncak di akhir-akhir perdagangan.
"Jika mereka (Bursa Malaysia) tidak bisa menambah volume perdagangan di pasar, maka mereka seharusnya mengurangi waktunya," imbuh Ng.
Hal senada disampaikan Deputi Direktur Bumiputra Remisier Association, Zainal Ariffin Osman yang menilai penutupan perdagangan lebih cepat adalah ide cemerlang.
"Orang harus punya waktu lebih untuk mempelajari berita korporasi karena mereka memiliki akses untuk mendapatkan informasi lebih cepat," katanya.
Hal serupa disampaikan Direktur Eksekutif Inter-Pacific Securities, Kuok Wee Kiat.
"Pialang akan memiliki waktu untuk memberikan saran informasi dan memperbaiki layanan kepada klien, sementara perusahaan publik akan dapat memberikan pengumuman lebih cepat," katanya.
Direktur Pelaksana Mercury Securities, Chew Sing Guan mengatakan, waktu perdagangan yang lebih pendek dapat memberikan tekanan pentingnya perdagangan dan menguntungkan semua pihak termasuk broker online.
Seruan untuk mengurangi waktu perdagangan sebenarnya bukan hal yang baru. Para pialang dan investor telah berkali-kali mengajukan proposal pengurangan jam kerja hingga beberapa kali. Salah satu proposal adalah mengurangi jam istirahat setengah jam, sementara penutupan perdagangan dilakukan pukul 16.00.
Pada tahun 2005, Bursa Malaysia sebenarnya sudah mempertimbangkan untuk mengurangi waktu perdagangan karena perdagangan yang tipis dan sangat bergejolak. Namun niat ini mendapat respons yang beragam dari pengamat pasar modal dan sejak itu tak pernah ada lagi kabarnya. (qom/ir)