Monitor Saham LSIP dan PTBA

Rekomendasi Saham

Monitor Saham LSIP dan PTBA

- detikFinance
Jumat, 15 Agu 2008 11:52 WIB
Jakarta - Investor diperkirakan melakukan trading pada saham perkebunan dan pertambangan yang sudah oversold. Dua saham komoditas PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) perlu dimonitor.

Panin Sekuritas dalam riset sahamnya, Jumat (15/8/2008) menjelaskan secara teknikal pergerakan dua saham tersebut.

LSIP: Pada Kamis kemarin (14/8/2008) bergerak menguat seiring dengan rebound-nya saham sektor perkebunan. Secara teknikal terlihat RSI berada di 31.58% dan menunjukkan arah menguat. Selain itu terjadi cross pada momentum indikator. Kenaikan kemarin juga mengkonfirmasikan pola bullish reversal pada pattern piercing line.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami perkirakan LSIP berpeluang untuk kembali menuju level 7.150 dalam jangka pendek. Sementara kisaran support-resistance 6.100-6.850. Trading beli.

PTBA:
Kemarin naik cukup signifikan setelah beberapa waktu sempat tertekan. Kami perkirakan saham ini masih berpeluang untuk menguat. Beberapa indikator teknikal menunjukkan sinyal menguat. Kenaikan kemarin juga didukung oleh volume yang mengalami kenaikan. Kami perkirakan PTBA akan ke 15.700-an. Sementara kisaran support-resistance 12.800-14.500. Trading beli.

Sementara sentimen yang beredar di lantai bursa adalah:
  • Pertumbuhan ekonomi S1-08 capai 6,3% yoy.
  • Penjualan semen nasional sepanjang Januari - Juli 2008 naik +19,4% yoy menjadi 22,3juta ton.
  • India akhirnya bersedia menurunkan tarif bea masuk (BM) untuk produk CPO dan Refined Palm Oil (RPO) dari Indonesia.
  • PTBA, mengakuisisi International Prima Coal (IPC), yang berlokasi di Kalimantan Timur. Nilai transaksi pengambilalihan 51% saham IPC tersebut sebesar US$ 17,85juta.
  • ITMG, pada S1-08 membukukan Penjualan US$ 516juta, naik +15,1% yoy dan Laba Bersih US$ 69juta, naik +227,4%.
  • TINS, menargetkan volume penjualan timah tahun ini 55.000-56.000ton. Sebelumnya bulan Mei lalu. TINS menargetkan penjualan 58.000ton.
  • BBNI, menandatangani restrukturisasi kredit Bosowa Group senilai Rp584M hingga 2015.
  • SMCB, International Finance Corporation (IFC), unit usaha Bank Dunia, akan memberikan pinjaman senilai US$ 150 juta.
  • LPKR, Total rencana investasi untuk proyek Kemang Village meningkat dari sebelumnya dianggarkan sekitar US$ 880juta menjadi US$ 1,1 miliar.
  • BNBR, menargetkan pertumbuhan laba bersih 700-800% pada akhir 2008 menjadi Rp 1,78 triliun.
  • TRUB, penurunan harga akibat rencana Right Issue di Rp900 yang dananya akan digunakan untuk akuisisi operator telepon THREE. Sementara, bisnis seluler dianggap pasar sudah kurang menarik terlebih untuk seluler kecil.
  • BUMI, segera akan melunasi hutang royalti (total USD202juta secara bertahap.
  • KLBF, akan lakukan buyback saham tahap 2 untuk 5,1% saham di pasar. Tahap pertama dilakukan pada harga rata-rata Rp 1.065/saham.

Disclaimer:

Keputusan untuk melakukan jual, beli atau investasi saham sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi dan detikFinance tidak bertanggungjawab atas keputusan investasi yang diambil.

(ir/ir)

Hide Ads