BKN Buka-bukaan 'Borok' Seleksi CASN 2023: Status Kelulusan Tak Akurat-Joki

BKN Buka-bukaan 'Borok' Seleksi CASN 2023: Status Kelulusan Tak Akurat-Joki

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 17 Jan 2024 17:09 WIB
BKN Pusat Umumkan Jadwal SKB CPNS 2021, Ini Informasinya
Ilustrasi/Foto: Muhammad Iqbal/detikcom

Suharmen menjelaskan, pihaknya telah mengingatkan bahwa seleksi ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang telah menerapkan face recognition untuk memastikan bahwa tidak ada potensi calo yang bisa lolos masuk ruang ujian.

Penggunaan face recognition dilaksanakan dua tahap, antara lain pendaftaran pada saat peserta hadir dan saat mereka masuk ruang ujian. "Kenapa dua tahap ini dilakukan? Karena dulu pernah kejadian pada saat administrasi awal mereka hadir dengan orang sebenarnya. Tapi kemudian pas masuk ruangan steril, minta izin ke toilet, dan saya izin ke toilet diganti calonya," imbuhnya.

Suherman mengatakan, pihaknya mendapati ada orang yang tetap mencoba menerobos masuk. Pada seleksi terakhir kemarin, tertangkap 8 orang di 3 titik lokasi seleksi antara lain di Kota Makassar, Surabaya, dan Lampung. Adapun tiga daerah ini terutama terkait penerimaan CPNS untuk kementerian dan lembaga (K/L).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan pada tahap pengelolaan hasil, BKN juga mendapatkan banyak sekali gugatan terhadap instansi. Di dalam saat pengolahan hasil, ada mekanisme di mana peserta dapat memberikan sanggahan, di mana banyak peserta yang menyanggah temannya sendiri.

"Ternyata temannya tadi ada yang sertifikasinya tidak memenuhi syarat. Oleh instansi diusulkan ke BKN untuk dimajukan pengolahan ulang. Karena yang bersangkutan ternyata sertifikasi yang digunakan sebagai afirmasi tidak memenuhi syarat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Suharmen mengatakan, total 228 peserta yang diusulkan instansi akhirnya dibatalkan kelulusannya karena tidak memenuhi persyaratan yang sesuai atau yang telah diumumkan instansi. Kemudian ada 3.781 peserta oleh instansi dilakukan perubahan afirmasi.

"Yang tadinya dia tidak punya sertifikasi, setelah dicek datanya ternyata ada data sertifikatnya. Kemudian dimintakan pengolahan ulang oleh BKN," pungkasnya.


(shc/ara)

Hide Ads