Langkah pemerintah mengundur jadwal pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 menuai respons negatif dari banyak pihak, khususnya para pelamar. Rencana terbarunya, Calon PNS baru akan diangkat di bulan Oktober 2025, sedangkan PPPK di Maret 2026.
Bila mengacu pada jadwal seleksi CPNS terakhir, seharusnya para calon abdi negara ini diangkat di sekitar bulan April hingga Mei 2025. Artinya, dengan adanya penyesuaian jadwal ini, PNS harus menunggu hingga 5 bulan lagi.
Salah satu peserta CPNS 2024, Alba, menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap kebijakan ini. Sebab, dirinya sudah menanti-nantikan momen dirinya bekerja sebagai PNS. Adapun rencana awalnya jadwal pelantikan di kementerian tempatnya bertugas nanti dilaksanakan bulan Mei.
"Kecewa sih, sebelum adanya kebijakan TMT serentak 1 Oktober, saya sudah nunggu-nunggu banget rasanya kerja jadi PNS," ujar Alba, dihubungi detikcom, Sabtu (8/3/2025).
Alba sangat menyayangkan pengambilan keputusan pemerintah yang sangat tiba-tiba ini. Sebab, tinggal menghitung hari menuju rencana awal dirinya mulai bertugas. Menurutnya, banyak peserta yang telah mempersiapkan dirinya untuk mulai bertugas.
Selain itu, pengumuman yang juga terbilang cukup tiba-tiba ini membuat rencana yang telah disusunnya menjadi rusak. Meski begitu, Alba sendiri bersyukur dirinya belum mengajukan pengunduran diri atau resign dari tempat kerjanya.
"Berdampak pasti ya, saya menjadi salah satu orang yang rencananya jadi rusak karena pemunduran jadwal ini. Kalau wacana pengunduran ini sudah dibahas dari jauh-jauh hari, orang-orang jadi bisa ngerencanain yang terbaik buat dirinya," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Cahyo. Ia merasa kesal dengan kurangnya komitmen pemerintah dalam persoalan penjadwalan ini. Sebab, menurutnya penyesuaian jadwal yang disampaikan pemerintah terlalu mendadak.
Cahyo sendiri sudah lebih dari 4 kali mengikuti seleksi CPNS. Setelah berjuang keras untuk bisa menjadi abdi negara, akhirnya harus tertunda lagi. Ditambah lagi, ia belum tahu akan ditempatkan tugas di mana.
"Kesal nggak komitmen gitu. Sebelumnya kan sudah ada timeline agendanya, terus baru tahun ini juga jadi diundur sampe sejauh itu. Kasihan juga yang asalnya kerja, terus sudah bela-belain resign karena ngikutin timeline yang sebelumnya, sekarang harus diam sampe kurang lebih 7 bulan ke depan kan," ujar Cahyo, dihubungi terpisah.
Meski begitu, kondisi ini tidak terlalu berdampak signifikan baginya. Namun ia menyoroti beberapa temannya yang sudah mengajukan pengunduran diri sehingga harus menganggur untuk waktu lebih lama.
Menurutnya, langkah pemerintah dengan menghadirkan acara pembekalan bagi para peserta yang sudah resign belum tentu menjadi solusi yang tepat. Sebab, isu utamanya ialah menyangkut hilangnya pendapatan para peserta tersebut.
"Ini aku belum dalemin infonya, pembekalannya seperti apa. Terus kalaupun iya dilaksanakan pembekalan tadi, apakah bisa efektif dan ada kompensasi nggak buat ngegantiin pendapatan mereka pas mereka kerja. Kalau menurut aku tetap solusi yang kurang bagus ya," kata Cahyo.
Sebagai informasi, penyesuaian jadwal pengangkatan CASN 2024 ini merupakan hasil yang disepakati Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini dengan DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI.
(fdl/fdl)