"Pokoknya begini, ekonomi kita masih tumbuh 4,7%, harus diambil dari sisi positif. Kemudian, perlambatan sudah sejak 2012," kata Bambang di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (6/5/2015)
Bambang menuturkan pada 2011 ekonomi tumbuh 6,5%. Kemudian turun menjadi 6,2% pada 2012, dan berlanjut ke 5,8% pada 2013. Pada 2014, perlambatan masih berlanjut dengan pertumbuhan ekonomi menjadi 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komoditas yang dimaksud antara lain adalah batu bara, crude palm oil (CPO), dan beberapa hasil sektor perkebunan dan pertambangan lainnya. Ini pun yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia dan mendorong ekonommi tumbuh tinggi.
"Ekspor indonesia masih tergantung komoditas primer dan ekonominya masih tergantung komoditas primer tersebut," jelas Bambang.
Meski demikian, Bambang masih optimis pada kuartal II ekonomi akan kembali tumbuh. Dorongan utama akan datang dari belanja pemerintah yang mulai cair. Terutama melalui proyek infrastruktur.
"Untuk bisa menahan perlambatan dan mencoba membalikkan pola pertumbuhan kita, pemerintah akan mempercepat pengeluaran pemerintah khususnya terkait belanja infrastruktur baik di Kementerian maupun BUMN," tegasnya
Di samping juga menjaga daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga tetap stabil sampai dengan akhir tahun.
"Karena itu adalah salah satu cara kita bisa mendongkrak pertambahan selain menjaga inflasi, dan juga tetap membuat Indonesia menarik untuk berinvestasi," tukasnya.
(mkl/ang)