Kementan Tambah Toko Tani Hingga 1.000 Unit di Jabodetabek

Kementan Tambah Toko Tani Hingga 1.000 Unit di Jabodetabek

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 06 Feb 2017 12:38 WIB
Kementan Tambah Toko Tani Hingga 1.000 Unit di Jabodetabek
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Mereka yang tinggal di Jabodetabek akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Pasalnya, tahun ini pemerintah akan menambah Toko Tani Indonesia di wilayah Jabodetabek hingga 1.000 unit.

Saat ini sebanyak 640 TTI tersebar di wilayah Jabodetabek.

"Kita akan menyiapkan 1.000 TTI untuk 2017 ini," ujar Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, usai blusukan di TTI Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3414548/warga-antre-di-toko-tani-beli-cabai-rawit-rp-60000-kg
Toko Tani IndonesiaToko Tani Indonesia Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Amran mengatakan, TTI akan memberi keuntungan bagi para petani dan memberikan harga yang terjangkau untuk masyarakat. Selain itu, untuk tahap awal, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mulai menambah TTI di wilayah Jakarta.

"Kita mulai Jakarta. Tahun ini fokus 1.000 toko tani, karena Jakarta merupakan barometer di Indonesia. Kalau Jakarta bisa kita selesaikan, Insya Allah, Jawab Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar dan Medan bisa ikut turun (harga pangannya)," tutur Amran.

Baca juga: https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3414594/mentan-kalau-jualan-di-toko-tani-harganya-mahal-nanti-izin-dicabut
Toko Tani IndonesiaToko Tani Indonesia Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Amran menambahkan, Melalui kegiatan ini, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan Toko Tani Indonesia diberdayakan untuk dapat menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam suatu rantai distribusi yang lebih efisien, sehingga dapat mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.

"Tujuan kita adalah, bagaimana harga di tingkat petani, baik menguntungkan petani sehingga mereka tetap tanam setiap tahun setiap saat. Kemudian juga harga terjangkau oleh konsumen. Itu yang kita harapkan, itu target kita memotong rantai pasok. Kita memotong rantai pasok, dari 8 jadi 3 rantai," tutur Amran. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads