Dalam episode d'Mentor sebelumnya, Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Adiawarman A. Karim menjelaskan bahwa bisnis syariah berkembang pesat di Indonesia. Dengan komposisi penduduk mayoritas muslim, Indonesia mampu menggerakkan ekonomi negara mulai dari level rumah tangga hingga bisnis skala kecil.
Adiawarman menjelaskan potensi besar praktek sistem ekonomi ini di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan besarnya aset yang dimiliki oleh BSI yang kian meningkat sejak awal mula dibentuk.
"Bank Syariah Indonesia dengan nilai aset setidaknya US$99 miliar. Di Indonesia sendiri, kita (BSI) ada di peringkat ke-7. Kita targetkan naik lagi lah di peringkat 5 tahun depan. Inilah potensi riil yang dimiliki Indonesia untuk memajukan perekonomian dengan membentuk ekosistem bisnis syariah," ungkapnya dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (16/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli ekonomi syariah IPB (Institut Pertanian Bogor) Irfan Syauqi Beik berpendapat, campur tangan pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dengan demikian, support yang ada dapat memunculkan potensi yang selama ini kurang populer di Indonesia. Andil negara dibutuhkan dalam hal penataan regulasi yang berpihak pada pengusaha kecil dan menengah. Selain itu dari sisi edukasi dan sosialiasi juga perlu diperkuat untuk membuka pola pikir di masyarakat tentang berbagai peluang bisnis yang memiliki potensi besar namun belum cukup terlihat.
"Menurut saya kebijakan penguatan edukasi sosialiasi menjadi sangat penting. Akselerasi Affirmative policy ini bisa juga ikut ditingkatkan," paparnya.
Menyoal potensi bisnis, ada satu produk yang ternyata cepat menjawab permintaan masyarakat Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tahun 2021 Indonesia mengimpor kurma sebanyak 50.133 ton atau senilai US$69 juta. Pada tahun berikutnya, angka ini akan meningkat. Pada bulan Februari 2022 saja, Indonesia sudah mendatangkan sekitar 13,5 ribu ton kurma atau senilai US$21,6 juta.
Besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia menjadikan negara ini sebagai pasar potensial produk timur tengah itu. Menariknya, permintaan kurma tidak hanya terjadi saat bulan ramadan tiba. Inilah yang menyebabkan perdagangan kurma menjadi ladang hijau di Indonesia.
Sebenarnya, di Indonesia sendiri sudah ada produsen kurma yang ditanam dari dalam negeri. Namun, angka produksi kurma lokal tidak cukup besar untuk menyaingi permintaan kurma 'asli' negara Timur Tengah. Melihat besarnya permintaan, peluang usaha mungkin diperoleh bila produksi kurma dalam negeri bisa didorong.
Terlepas dari khasiat kurma yang dipercaya meningkatkan imunitas serta menyembuhkan berbagai penyakit, mengonsumsi kurma telah menjadi kebiasaan baru masyarakat muslim di negara ini. Lalu, sebesar apa potensi bisnis kurma di Indonesia?
Menghadirkan importir kurma, Amran Hamdani (founder Bandar Kurma Indonesia) pelajari celah potensi bisnis kurma di Indonesia. Bagaimana kiprahnya memulai bisnis ini? Saksikan d'Mentor Kamis, 23 Juni 2022 di detikcom dengan tema "Bisnis Manis Buah Kurma".
Bagi anda yang ingin bertanya, silakan tulis di kolom komentar youtube, facebook, atau sampaikan secara langsung melalui link zoom yang akan ditampilkan di sepanjang acara.
(vys/fuf)