Cerita Luhut Dijemput 2 Menteri Saat Tiba di Zimbabwe

ADVERTISEMENT

Cerita Luhut Dijemput 2 Menteri Saat Tiba di Zimbabwe

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 26 Jan 2023 22:05 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke sejumlah negara Afrika, salah satunya Zimbabwe. Dalam akun Instagramnya, Luhut menceritakan setibanya di Bandara Zimbabwe rombongannya dijemput hingga 2 orang menteri di bandara.

"Sambutan yang kami dapatkan ketika tiba di Zimbabwe sangatlah tidak biasa, karena kami dijemput hingga 2 orang menteri di bandara,Yang menunjukkan betapa Indonesia begitu dihormati. Hal ini mungkin dipicu oleh semangat senasib sepenanggungan yang digaungkan ketika Konferensi Asia Afrika di Bandung, 68 tahun yang lalu," kata dia dikutip dari akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Kamis (26/1/2023).

Dia menjelaskan, di Zimbabwe dirinya menyampaikan pesan-pesan dari Presiden Joko Widodo seperti usulan pembentukan South-South Cooperation, terkait bagaimana negara berkembang agar bisa terus mengeksplorasi dan menikmati kekayaan alam secara berkelanjutan dan berkeadilan untuk masyarakat, tanpa eksploitasi dari negara-negara maju.

"Mereka juga antusias sekali ketika saya memaparkan hasil dari model hilirisasi mineral dan juga e-katalog yang dijalankan di Indonesia. Dengan penuh kerendahan hati saya juga sampaikan bahwa kedatangan kami adalah untuk berkolaborasi dan saling belajar dari satu sama lain," jelasnya.

Dia menyebut, perjalanan dinas luar negeri selama 14 hari kali ini cukup melelahkan baginya. Namun jika mengingat keramahan, apresiasi dan rasa hormat yang ditunjukkan oleh berbagai negara kepada Indonesia, itu semua menjadi pacuan semangat dan kebanggaan tersendiri untuk dia.

"Saya harap kebanggaan ini bisa turut dirasakan oleh masyarakat Indonesia dengan terus menjaga persatuan, kesatuan dan kekompakan antar elemen bangsa," ujar Luhut.

Dia juga menyampaikan trust and confidence adalah kunci dari berhasilnya suatu proses negosiasi.

"Tapi penguatnya adalah niat baik. Masalah sebesar apapun jika kita berangkat dengan niat baik, akan selalu bisa diatasi. Barangkali itulah alasan Indonesia saat ini begitu dihormati dan menjadi negara yang spesial, baik di berbagai forum internasional maupun ketika kami melakukan lawatan ke negara-negara mitra, karena Indonesia punya itu semua dalam kepemimpinan Presiden Jokowi," jelasnya.

(kil/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT