Sebelum Diputuskan, Rencana Impor KRL Bekas Jepang Diaudit BPKP 10 Hari

Sebelum Diputuskan, Rencana Impor KRL Bekas Jepang Diaudit BPKP 10 Hari

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 06 Mar 2023 19:16 WIB
PT KAI Commuter Jabodetabek mendatangkan 20 gerbong penumpang dari perusahaan kereta api Jepang Tokyo Metro Lite, sinan (24/9/2012). 20 Rangkaian gerbong buatan tahun 1988 hingga 1990 tersebut digunakan untuk melayani rute komuter. dok. detikFoto.
Impor KRL bekas dari Jepang.Foto: Jhoni Hutapea

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga menuturkan hal yang sama. Keputusan impor atau rehabilitasi dari KRL akan menunggu hasil audit dari BPKP.

"Pertama audit mana yang kita retrofit mana harus kita impor, semua dasarnya audit. Yang kedua kita akan diputuskan akan melihat dan lebih mempersehat perusahaan," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan ada kemungkinan juga dilakukan keduanya, yakni impor dan rehabilitasi KRL yang sudah lama. "Kalau pengadaan diputuskan di audit, dari situ kita lihat 2023 berapa yang diretrofit berapa yang impor, audit kira-kira 2 minggu lagi, ada opsi hybrid," tutupnya.

Sebagai informasi, Berdasarkan pantauan detikcom, sekitar pukul 17.00 WIB Menteri BUMN Erick Thohir datang beserta jajarannya. Kemudian beberapa menit kemudian diikuti oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Lalu, sekitar pukul 17.09 WIB, Menteri Perhubungan Budi Karya menyusul hadir di kantor Luhut.

ADVERTISEMENT

Informasi yang didapat sebelum kedatangan jajaran menteri Jokowi di kantor Luhut, akan ada rapat mengenai impor kereta rel listrik (KRL) yang mau dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), sebagai anak usaha KAI.


(ada/hns)

Hide Ads