Basuki Pamer Proyek Hijau RI ke Menteri LH Bangladesh, Tawarkan Kerja Sama

Basuki Pamer Proyek Hijau RI ke Menteri LH Bangladesh, Tawarkan Kerja Sama

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 13 Jun 2024 10:33 WIB
Menteri PUPR dan Menteri LH Bangladesh
Menteri PUPR dan Menteri LH Bangladesh - Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tengah melakukan kunjungan kerja dalam rangka menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan. Dalam agenda tersebut, ia melangsungkan pertemuan bilateral sejumlah negara, salah satunya Bangladesh.

Basuki mengadakan pertemuan dengan Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury. Ia memaparkan upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045, melalui dukungan pembangunan infrastruktur hijau.

"Untuk mendukung terwujudnya infrastruktur hijau, Kementerian PUPR telah menerapkan standar untuk Bangunan Gedung Cerdas dan Bangunan Gedung Hijau yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023. Saat ini kami tengah menerapkan standar ini di gedung-gedung yang dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).

Inisiatif infrastruktur hijau juga dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas dan memperbaiki infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan pengelolaan limbah padat. Dalam pengelolaan air, Kementerian PUPR mendorong solusi berbasis alam untuk memulihkan dan memelihara siklus hidrologi global guna melindungi dan memulihkan ekosistem alami.

"Saat ini kami sedang dalam proses mewujudkan IKN sebagai kota hutan cerdas, kota berketahanan dan mencapai emisi net zero," imbuhnya.

Pemerintah RI juga tengah mendorong upaya Nol Emisi Karbon melalui pembangunan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Indonesia telah membangun 248 bendungan, di mana 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024. Dari total tersebut, 43 di antaranya memiliki potensi PLTA 255,15 MW.

Sementara dari total tersebut pula, 246 bendungan memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung hingga 13,575 MW. Melalui pertemuan ini, Basuki berharap dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama 50 tahun.

"Kami rasa banyak kesamaan yang dilakukan di Indonesia dan Bangladesh, sehingga peluang kerja sama sangat memungkinkan untuk terwujud. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral kita," ujarnya.

Merespons Basuki, Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury menyampaikan harapannya agar dapat bekerja sama dengan Indonesia, terutama pada pengelolaan sektor hutan, peringatan dini banjir, bencana alam, dan material ramah lingkungan.

"Di samping itu kami juga berharap ada kerja sama KPBU dalam pengelolaan mangrove. Kami memiliki hutan Sundarbans yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. Melalui kerja sama ini kami harap bisa meningkatkan penanaman mangrove," kata Chowdhury. (shc/kil)