Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso program DEB ini adalah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina di pedesaan. Tujuan program ini untuk mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat desa.
"Program DEB difokuskan pada pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi desa, sehingga juga berdampak pada ketahanan dan kemandirian energi di wilayah tersebut," ungkap Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Ia juga menambahkan Pertamina membawa program DEB Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara.
Inovasi yang dijalankan ini karena DEB Cilacap adalah suatu proyek percontohan inovasi penggunaan energi bersih dengan teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP) yang menggabungkan sel surya dan kincir angin pada 2017. Teknologi ini pun melahirkan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) dari kincir angin dan panel surya yang telah mengubah Dusun Bondan menjadi terang benderang.
Sebelumnya, selama puluhan tahun Dusun Bondan sulit terjangkau penerangan listrik karena lokasinya yang terpencil. Pertamina pun memfasilitasi teknologi PLTH dengan kapasitas besar berupa 5 unit kincir angin dan 24 panel surya yang dapat menerangi 78 rumah dan fasilitas umum.
PLTH juga memberi manfaat untuk aktivitas tambak ikan, dan pengolahan air payau agar layak konsumsi dengan sistem desalinasi. Melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap memberi kepercayaan kepada masyarakat lokal agar operasional DEB bisa berkelanjutan.
Dusun Bondan ditetapkan sebagai Desa Mandiri Energi (DME) pada 2019 hingga 2021 dari Dinas ESDM Jawa Tengah dan berbagai penghargaan lainnya. Menurut Fadjar, Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 titik di seluruh Indonesia dengan energi bersih dan memanfaatkan 5 jenis energi terbaru.
Energi terbaru ini adalah pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel dan energi hybrid dari energi surya dan angin. Terhitung hingga akhir tahun 2023 ini, program DEB sudah menghasilkan energi terbaru sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (Hybrid/Matahari & Angin), 28.000 Watt (mikro hidro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel).
Fadjar mengatakan setiap tahun, program DEB ini berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq.
"Program DEB akan terus dikembangkan di desa-desa dan harapannya semakin banyak desa bisa mandiri secara energi, dan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya," kata Fadjar.
Sebagai perusahaan pemimpin dalam bidang transisi energi, Pertamina komitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social dan Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(anl/ega)