3 Jurus Unilever Kelola Sampah Plastik

3 Jurus Unilever Kelola Sampah Plastik

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 30 Jul 2024 16:16 WIB
(ki-ka) Figur publik sekaligus ibu, Enno Lerian; Koordinator Green Faith Indonesia, Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hening Parlan; Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus; Kepala Pengurangan dan Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dedy Setiono, SH, M.Kn; Wakil Ketua Bidang Riayah Masjid Istiqlal, AR. Her Pramtama ST. MT.; dan Wakil Kepala Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal, H. Abu Hurairah Abdul Salam, Lc., MA. dalam acara ‘Bincang Ramadhan: Ramadhan Bersih, Bersihkan Hati, Bersihkan Lingkungan’ di Masjid Istiqlal.
Ilustrasi salah satu langkah yang dilakukan Unilever untuk mengelola sampah plastik - Foto: Dok. Unilever Indonesia
Jakarta - Unilever Indonesia menyatakan komitmennya menciptakan lingkungan yang lestari, termasuk dalam hal pengelolaan sampah plastik. Komitmen dituangkan lewat berbagai upaya dan inovasi serta mengedepankan prinsip ekonomi sirkular.

Berbagai upaya terus dilakukan seperti melakukan pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik, hingga gencar melakukan berbagai inisiatif dan edukasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (30/7/2024), berikut 3 inisiatif dan program Unilever terkait penanganan sampah plastik.

1. Pembinaan Bank Sampah

Mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi agar plastik tetap ada di dalam lingkaran pengolahan dan pemakaian, sembari mendorong perubahan perilaku masyarakat. Salah satunya melalui jejaring Bank Sampah, hingga 2022 Unilever Indonesia telah membina lebih dari 4.000 Bank Sampah di 11 provinsi.

Perusahaan menyebut kemitraan ini telah membawa banyak kemajuan bagi masyarakat dan lingkungan. Dari segi ekonomi, penjualan sampah plastik yang dilakukan mitra pengumpulan sampah plastik ikut membantu perekonomian dan kesejahteraan mereka.

Di sisi sosial, kegiatan pengumpulan sampah turut mendorong partisipasi masyarakat, mendukung keguyuban komunitas, bahkan mengembangkan sosok kepemimpinan perempuan di berbagai titik Bank Sampah. Sementara pada aspek lingkungan, Sepanjang 2023, Bank Sampah yang Unilever kelola berhasil mengumpulkan 28.317 ton sampah plastik setelah pemakaian.

Di tahun 2021 Unilever meluncurkan gerakan #GenerasiPilahPlastik untuk mendorong lebih banyak lagi orang yang berpartisipasi memilah sampah dan menyalurkannya ke rantai daur ulang.

2. Meningkatkan Kapasitas Pengolahan Sampah

Berinvestasi mengatasi masalah sampah kemasan plastik di bagian akhir pengolahan sampah. Contohnya Unilever Indonesia membantu meningkatkan kapasitas pengumpulan dan pengelolaan sampah di dua fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) yang didukung oleh KLHK RI, yang turut berdampak pada pengurangan emisi GRK dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi.

Hingga 2023, inisiatif ini telah berhasil memproses 27.842 ton sampah plastik.
Dari keseluruhan inisiatif Bank Sampah dan RDF ini, di 2023 perusahaan telah berhasil mengumpulkan dan memproses 56.159 ton sampah plastik

3. Program Refil Station

Unilever Indonesia mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengelola sampah plastik melalui edukasi ekonomi sirkuler sampah plastik rumah tangga. Sejak Agustus 2022 Unilever menggagas Unilever Indonesia Community Refill Program, sistem isi ulang yang hadir di Bank Sampah binaan dan mitra isi ulang yang dikelola oleh partner Unilever, Yayasan Rumah Pelangi, Lohjinawi, dan Alner.

Sistem ini adalah contoh penerapan ekonomi sirkular yang mengedepankan pentingnya perilaku bijak sampah, yaitu penggunaan kembali dan daur ulang, serta pengurangan penggunaan plastik.

Melalui program ini, konsumen dapat membeli produk-produk perawatan rumah tangga Unilever tanpa kemasan, seperti Rinso, Sunlight, dan Wipol tanpa menambah masalah sampah plastik. Hingga sekarang, program ini telah mencapai lebih dari 817 outlet refill di Jabodetabek dan Surabaya, dan berhasil mengurangi hampir 12.000 kg plastik. (ily/kil)