"Tantangannya adalah untuk terus berinovasi, karena ini sesuatu yang baru atau berubah dari normal sebelumnya. Jadi harus terus inovasi, dan inovasi perlu komitmen dan investasi, serta belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah ada," katanya di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Grab Indonesia memiliki sejumlah program terkait ESG atau Environmental, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), yang menyasar kaum terpinggirkan, peran perempuan, hingga target carbon neutral pada 2040.
Dilansir dari keterangan perusahaan, pada di penghujung 2022 Grab berhasil menempuh jarak 100 juta kilometer pertama oleh armada listriknya dan berhasil mengurangi emisi karbon selama 10.000 ton emisi CO2.
Grab juga memiliki fitur khusus carbon offset di aplikasinya, yang membantu pengguna mengurangi jejak karbon saat berkendara dengan memberikan sumbangan untuk tanam pohon senilai mulai dari Rp 200. Dana tersebut berhasil menumbuhkan lebih dari 125 ribu pohon baru di Indonesia.
Terkait kaum disabilitas, menurut Bank Dunia, lebih dari satu miliar orang, atau 15% populasi dunia, mengalami beberapa bentuk disabilitas. Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik memperkirakan bahwa penyandang disabilitas (PWD) memiliki peluang dua hingga enam kali lebih kecil untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan penyandang disabilitas.
Rivana menyebut bahwa kaum disabilitas menjadi salah satu prioritas yang dirangkul oleh perusahaan. "Tadi di goals kedua kita doubling marginalised community, termasuk salah satunya teman disabilitas," jelas dia.
(ily/kil)